TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menjelaskan bahwa pemerintah optimistis angka kemiskinan ekstrem di Indonesia pada 2024 mendekati angka 0. Sehingga, dia berujar, itu menjadi modal untuk strategi di dalam Rancangan Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045.
Selain itu, Suharso menjelaskan, selain kemiskinan ekstrem, di Indonesia juga ada kemiskinan lain yakni kemiskinan desil satu dan desil dua. "Itu kita lihat," ujar dia di Gedung Bappenas, Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa malam, 6 Juni 2023.
Menurut Suharso, pendekatan strategi pengentasan kemiskinan akan berbeda, yakni lebih banyak kepada pemberdayaan seperti lapangan kerja. Dia mengatakan pemerintah akan mendorong apa saja yang bisa menjadi pusat pertumbuhan baru di tempat masyarakat miskin itu berada.
Yang paling penting, Suharso berujar, membuat masyarakat mampu. "Seperti tadi usulan dari teman-teman universitas supaya pembangunan mereka naik kelas tapi masyarakatnya juga ikut terangkul. Jadi struktur sosialnya juga berubah," ucap Suharso.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan beberapa fokus jangka pendek pemerintah hingga tahun 2024. Hal itu disampaikan usai dalam rapat terbatas (Ratas) bersama Presiden Joko Widodo alias Jokowi yang kepemimpinannya bersama Wakil Presiden Ma’ruf Amin berakhir tahun depan.
“Oleh karena itu berbagai program prioritas akan dilakukan fokus dalam pelaksanaanya. Satu penurunan kemiskinan ekstrem mencapai 0 persen akan diupayakan pada tahun 2024,” ujar Sri Mulyani pada Senin, 20 Februari 2023.
Selanjutnya: Artinya, kata dia, keseluruhan total angka kemiskinan ...