Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

OJK Sebut Peningkatan Batas Ambang Utang AS Tidak Akan Berdampak Signifikan pada Indonesia, Namun...

image-gnews
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar (kedua kanan) bersama Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara (kiri) berjalan menuju garis finis saat mengikuti
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar (kedua kanan) bersama Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara (kiri) berjalan menuju garis finis saat mengikuti "Fun Walk" pada rangkaian acara HUT ke-11 OJK di Kompleks Kementerian Keuangan, Jakarta, Sabtu 26 November 2022. Perayaan hari ulang tahun ke-11 OJK tersebut mengusung tema "Kolaborasi Memajukan Negeri. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/nym.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar mengaku telah melakukan pemantauan yang ketat soal peningkatan batas utang Amerika Serikat (AS). Dia menilai hal itu tidak akan berdampak signifikan pada sektor keuangan Indonesia.

Seperti diketahui, Presiden Joe Biden pada Sabtu, 3 Juni 2023 telah menandatangani undang-undang yang menangguhkan plafon utang pemerintah Amerika Serikat sebesar US$31,4 triliun. Undang-undang ini mencegah Washington mengalami default atau gagal bayar pertama kalinya dengan hampir menyentuh ambang batas dalam dua hari.

"Mengingat jumlah kepemilikan dari obligasi pemerintah AS oleh sektor keuangan Indonesia relatif sangat kecil dengan nilai sekitar Rp 34 triliun yang jatuh tempo dalam satu tahun Rp 27 triliun, maka diperkirakan tidak akan memberikan dampak yang berarti," ujarnya dalam Rapat Dewan Komisioner OJK Mei 2023 yang disaksikan secara virtual pada Selasa, 6 Juni 2023. 

Namun, ia menuturkan keputusan pemerintah dan kongres AS itu tentu membawa kelegaan dari sistem keuangan dunia. Seperti diketahui surat utang AS dimiliki oleh negara-negara besar, seperti Jepang, Cina, Inggris sehingga sempat dikhawatirkan dapat berpengaruh pada sistem keuangan global. 

Menurut Mahendra, hal yang menarik adalah keputusan pemerintah dan kongres AS itu berlaku untuk dua tahun. Artinya, peristiwa ini tidak akan terulang lagi tahun depan yakni pada Pemilihan Presiden, DPR, dan Senat Amerika Serikat. 

"Sehingga dari kaca mata itu kita tentu tidak perlu mengalami pengulangan dari eposide ini," ucapnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia menuturkan pembahasan ihwa batas plafon utang AS sudah terjadi berpuluh kali. Kemudian selalu disepakati ambang batas yang baru dan tidak pernah sampai terjadi default dari surat utang itu. 

Belajar dari pengalaman ini, Mahendra mengatakan OJK akan terus mencermati perkembangan dan kepemilikan dari surat utang pemerintah AS. Juga memperhatikan bagaimana risiko dan dampaknya terhadap keuangan di Indonesia. 

Pilihan EditorJokowi Bakal Pilih 4 Calon Dewan Komisioner OJK untuk Diserahkan ke DPR, Simak Lagi Tugas dan Wewenang OJK

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


AS Kutuk Vonis Hukuman Seumur Hidup pada Akademisi Muslim Uighur Rahile Dawut

1 jam lalu

Akademisi Uighur, Rahile Dawut. (Dok.Lisa Ross)
AS Kutuk Vonis Hukuman Seumur Hidup pada Akademisi Muslim Uighur Rahile Dawut

Amerika Serikat mengutuk hukuman seumur hidup yang dijatuhkan pengadilan di Cina kepada akademisi Muslim Uighur terkenal Rahile Dawut.


OJK Sebut Basis UMKM Syariah Harus Dimulai dengan Literasi Keuangan Syariah

2 jam lalu

Ilustrasi UMKM makanan. ANTARA
OJK Sebut Basis UMKM Syariah Harus Dimulai dengan Literasi Keuangan Syariah

Sekitar 46,6 juta UMKM masih membutuhkan tambahan pembiayaan modal kerja dan investasi.


Biden: Penutupan Pemerintah Bisa Berdampak Besar pada Angkatan Bersenjata

6 jam lalu

Presiden AS Joe Biden dan Ketua DPR Kevin McCarthy di Gedung Putih, 22 Mei 2023. REUTERS/Leah Millis
Biden: Penutupan Pemerintah Bisa Berdampak Besar pada Angkatan Bersenjata

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden memperingatkan bahwa penutupan pemerintahan bisa berdampak besar pada angkatan bersenjata.


OJK: Aset Keuangan Syariah Tembus Rp 2.450 Triliun

6 jam lalu

Logo OJK. (ANTARA/HO-OJK)
OJK: Aset Keuangan Syariah Tembus Rp 2.450 Triliun

OJK menyebut pertumbuhan keuangan syariah Indonesia tergolong baik.


DPR Tolak RUU Pendanaan Sementara, Pemerintah AS Tutup Besok

7 jam lalu

Ketua DPR Kevin McCarthy berbicara kepada wartawan saat konferensi pers tentang penutupan pemerintah AS di Capitol di Washington, 29 September 2023. REUTERS/Jonathan Ernst
DPR Tolak RUU Pendanaan Sementara, Pemerintah AS Tutup Besok

Anggota Republik garis keras di DPR menolak RUU pendanaan sementara, akibatnya lembaga Pemerintah AS ditutup mulai besok karena tidak ada anggaran.


Normalisasi Israel - Saudi Tak Akan Perbesar Peluang Palestina Merdeka

23 jam lalu

Seorang anak Palestina duduk diatas tembok bergambarkan gajah di kamp pengungsian Shati, kota Gaza, 19 Desember 2015. Shati menjadi simbol abu-abu kemiskinan yang duhini oleh 87.000 penduduk. AP/Hatem Moussa
Normalisasi Israel - Saudi Tak Akan Perbesar Peluang Palestina Merdeka

Normalisasi hubungan antara Arab Saudi dan Israel tampaknya tidak akan memperbesar peluang Palestina mendapat menjadi negara merdeka dan berdaulat.


Liverpool Jual Saham Minoritas ke Investor Olahraga Berbasis di New York

1 hari lalu

Logo Liverpool
Liverpool Jual Saham Minoritas ke Investor Olahraga Berbasis di New York

Pemilik Liverpool menyatakan investasi itu terutama akan digunakan untuk membayar utang akibat pandemi Covid-19.


Saudi Minta Jaminan Keamanan dari AS sebagai Syarat Hubungan dengan Israel, Palestina Ditinggalkan?

1 hari lalu

Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman menyapa Presiden AS Joe Biden setibanya di Istana Al Salman, di Jeddah, Arab Saudi, 15 Juli 2022. Bandar Algaloud/Courtesy of Saudi Royal Court/Handout via REUTERS
Saudi Minta Jaminan Keamanan dari AS sebagai Syarat Hubungan dengan Israel, Palestina Ditinggalkan?

Saudi menuntut terbentuknya pakta militer dengan AS sebagai syarat normalisasi hubungan dengan Israel, meski tidak ada konsesi untuk Palestina merdeka


7 Negara dengan Anggaran Kesehatan Terbesar di Dunia

1 hari lalu

Petugas memeriksa pasien yang menjalani pengobatan cuci darah (Hemodialisa) di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA), Malang, Jawa Timur, Senin 7 Agustus 2023. Pemerintah Kabupaten Malang menonaktifkan sementara kepesertaan 679.721 warga yang terdaftar sebagai Penerima Bantuan Iuran Daerah (PBID) Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan karena pembengkakan beban Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) sehingga tidak bisa mendapat layanan fasilitas kesehatan tingkat II di RSSA. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
7 Negara dengan Anggaran Kesehatan Terbesar di Dunia

Beberapa negara di dunia memberi anggaran kesehatan bagi para warganya dengan nominal yang fantastis. Lalu, negara mana sajakah dengan jumlah anggaran terbesar di dunia?


Prajurit AS Travis King Jalani Pemeriksaan Kesehatan di Texas Setelah Diusir Korea Utara

1 hari lalu

Prajurit A.S. Travis T. King (mengenakan kemeja hitam dan topi hitam) terlihat dalam gambar ini yang diambil selama tur Area Keamanan Bersama (JSA) yang dikontrol ketat di perbatasan antara kedua Korea, di desa gencatan senjata Panmunjom, Korea Selatan, 18 Juli 2023. Menurut seorang saksi, ia tiba-tiba berlari memasuki wilayah perbatasan Korea Utara saat tur hampir berakhir, dan tidak dapat diberhentikan oleh tentara lainnya yang bertugas. Sarah Leslie/Handout via REUTERS
Prajurit AS Travis King Jalani Pemeriksaan Kesehatan di Texas Setelah Diusir Korea Utara

Tentara Amerika Serikat Travis King menjalani pemeriksaan kesehatan di sebuah pangkalan militer di Texas, setelah diusir oleh Korea Utara