TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian BUMN berencana melakukan inbreng saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk ke PT Hutama Karya (Persero). Dengan begitu, saham pemerintah di Waskita Karya senilai 75,34 persen akan dialihkan ke Hutama Karya (HK).
Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, belum pasti Waskita Karya akan masuk ke grup Hutama Karya. Tetapi, dia menuturkan ide sementara adalah saham pemerintah di Waskita akan dimasukkan ke HK.
"Jadi saham pemerintah Waskita kita inbreng-kan ke Hutama Karya. Jadi, porsi saham pemerintah, saya nggak tahu 70 persen mungkin, kita inbrengkan," ujar Tiko, sapaan dia, di Senayan, Jakarta pada Senin, 5 Juni 2023.
Menurut data RTI pada Senin, saham Waskita Karya (WSKT) sebanyak 75,34 persen dimiliki oleh Negara Republik Indonesia. Dengan inbreng, kepemilikan saham tersebut akan dialihkan ke Hutama Karya.
"Tapi memastikan dulu restrukturisasikan selesai karena Hutama Karya tugasnya berat untuk menyelesaikan Trans Sumatera. Jadi, saya make sure dulu restrukturisasinya selesai dulu baru dilakukan itu (inbreng)," tutur dia.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengemukakan rencana merger beberapa BUMN Karya di bawah Danareksa. Sedangkan sejumlah BUMN Karya besar dan tidak berada di bawah Danareksa rencananya akan dilakukan sinergi, seperti Hutama Karya dengan Waskita Karya dan PT PP dengan WIKA.
"Ini bisa menjadi istilahnya anak usaha sehingga bisa memperkuat cashflow," kata Erick, dikutip dari Antara.
AMELIA RAHIMA SARI | ANTARA
Pilihan Editor: Hutama Karya Targetkan Proyek Kawasan Kemenko Perekonomian di IKN Selesai Agustus 2024
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini