TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian BUMN melalui PT Danareksa (Persero) dan PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) melakukan revitalisasi Lokananta yang memiliki luas 2,1 hektar di Kota Surakarta, Jawa Tengah. Perusahaan rekaman pertama sekaligus terbesar di Indonesia tersebut rencananya akan dijadikan sebagai sentra kreativitas bagi para musisi, seniman,hingga Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Pembangunan fisik Lokananta dimulai pada bulan November 2022 yang ditandai dengan perhelatan Lokananta Reload pada tanggal 27 November 2022, dan dapat diselesaikan dalam waktu hanya enam bulan.
Lokananta versi baru kini memiliki lima pilar utama, yaitu Museum/Galeri Studio Rekaman, Arena Pertunjukan, Area Kuliner, dan Galeri UMKM.
Lokananta didirikan R Maladi pada tahun 1956. Perusahaan rekaman ini mengalami masa kejayaannya pada 1970 hingga 1980-an dengan mengorbitkan sejumlah legenda musik Indonesia, seperti Gesang, Waldjinah, Bing Slamet, Titiek Puspa, dan Sam Saimun.
Seiring perkembangan zaman dan teknologi, Lokananta sempat tertinggal hingga akhirnya vakum dan terbengkalai pada tahun 1990-an. Erick Thohir juga mengapresiasi langkah Danareksa melalui PPA yang telah menghidupkan dan mengembangkan kembali Lokananta.
Acara peluncuran Lokananta Solo disemarakkan dengan penyelenggaraan Festival Lokananta yang digelar dua hari mulai Sabtu, 3 Juni hingga Ahad, 4 Juni 2023 dan menghadirkan 21 artis Indonesia lintas generasi. Para artis itu di antaranya Andien, Fariz RM, D’Masiv, David Bayu, The Changcuters, Kla Project, Pamungkas, Project Pop, Vina Panduwinata, dan White Shoes & Couples Company. Mereka tampil di tiga panggung Lokananta secara simultan, yaitu panggung Gesang, panggung Waljinah, dan panggung Sam Saimun.