Dengan perkiraan nilai tukar yang menguat serta yield SBN 10 year yang membaik, Prastowo mencantumkan slide Asumsi Dasar Ekonomi Makro serta Sasaran dan Indikator Pembangunan 2022-2024 dalam unggahannya.
Dalam slide tersebut, terlihat pertumbuhan ekonomi pada 2023 diproyeksikan 5 persen sampai 5,3 persen yoy. Sedangkan dalam KEM PPKF 2024, diperkirakan pertumbuhan ekonomi RI mencapai 5,3 persen hingga 5,7 persen yoy.
Sementara inflasi pada tahun ini diperkirakan berada di 2 persen hingga 4 persen yoy. Pada 2024, inflasi diperkirakan 1,5 persen hingga 3,5 persen yoy.
Nilai tukar pada 2023 diproyeksikan Rp 14.900 hingga Rp 15.400 per USD. Sedangkan pada KEM PPKF 2024, diperkirakan nilainya Rp 14.700 hingga Rp 15.300 per USD.
Suku bunga SUN 10 tahun pada 2023 diperkirakan sebesar 6,73 persen hingga 7,05 persen. Dalam KEM PPKF 2024, diperkirakan nilainya 6,49 persen sampai 6,91 persen.
Harga minyak mentah RI pada 2023 diproyeksikan US$ 80 hingga US$ 85 per barel. Pada 2024, diperkirakan nilainya US$ 75 hingga 85 per barel.
Lifting minyak pada 2023 outlooknya adalah 610 ribu bph sampai 640 ribu bph. Sedangkan pada KEM PPKF 2024, diproyeksikan menjadi 597 ribu bph hingga 652 ribu bph.
Lifting gas bumi pada 2023 diperkirakan sebesar 950 ribu bsmph hingga 1.100 ribu bsmph. Sementara pada 2024 diproyeksikan senilai 999 ribu bsmph sampak 1.054 bsmph.
Sementara itu dalam sasaran dan indikator pembangunan, kemiskinan pada 2023 diperkirakan sebesar 7,5 persen hingga 8,5 persen. Sedangkan dalam KEM PPKF 2024, kemiskinan diproyeksikan 6,5 persen hingga 7,5 persen.
Rasio gini pada 2023 outlooknya adalah 0,375 hingga 0,378. Sedangkan pada 2024 diperkirakan menjadi 0,374 hingga 0,377.
Adapun tingkat pengangguran terbuka pada 2023 diperkirakan berada di level 5,3 persen hingga 6 persen. Sementara pada 2024 diperkirakan 5 persen hingga 5,7 persen.