TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu pagi, 31 Mei 2023 melemah 0,14 persen atau 21 poin menjadi Rp 15.006 per dolar Amerika Serikat (AS) dari sebelumnya Rp 14.985 per dolar AS.
Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, penyebab pelemahan rupiah tersebut turut dipengaruhi oleh ketidakpastian pagu utang Amerika Serikat. Walaupun sudah terjadi kesepakatan, namun masih belum deal. Hal itu disebut akan membahayakan kondisi perekonomian di Amerika Serikat
"Ini yang membuat carut marut, kalau seandainya tidak bisa terselesaikan ini kemungkinan besar Amerika mengalami gagal bayar," kata Ibrahim.
Selain itu, sinyal bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), yang berencana menaikkan suku bunga hingga 25 basis poin pun turut menyebabkan rupiah dibuat lemah oleh dolar AS.
"Data ekonomi AS yang menunjukkan bahwa inflasi jasa inti ini masih cukup tinggi, sehingga cara satu-satunya untuk menurunkan inflasi jasa inti dengan cara menaikkan suku bunga," kata Ibrahim.
Sementara dari dalam negeri, Ibrahim mengatakan, kondisi perekonomian di Indonesia cukup bagus.
Selanjutnya: "Pemerintah mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi...."