TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyatakan bakal berkomitmen menjaga stabilitas keuangan rupiah. Perry memprediksi rata-rata nilai tukar rupiah pada 2023 berada di angka Rp 14.800 - Rp 15.200 per dolar AS.
"Rupiah juga kami prediksi akan menguat pada 2024, di Rp 14.600 sampai Rp 15.100 per dolar AS," kata Perry dalam rapat kerja bersama Badan Anggaran DPR RI, Selasa, 30 Mei 2023.
Bank Indonesia optimistis nilai tukar rupiah akan menanjak, melanjutkan penguatan pada triwulan II 2023 yang mencapai 4,48 persen. Padahal, pada akhir tahun rupiah sempat terguncang lantaran ketidakpastian global terus meningkat.
"Neraca perdagangan kami perkirakan tetap surplus dan akan mendukung nilai tukar rupiah yang stabil, bahkan cenderung menguat," ujar dia.
Adapun untuk menjaga stabilitas keuangan rupiah, Perry mengatakan bakal mengambil berbagai langkah. Mulai dari melakukan intervensi di pasar valuta asing, menstabilkan pasar SBN bersama Kementerian Keuangan, hingga terus meningkatkan devisa hasil ekspor.
Perry juga bakal terus memperluas local currency transaction (LCS) atau penggunaan pembayaran lintas batas menggunakan mata uang lokal. LCS tidak hanya dilakukan dengan negara-negara ASEAN, tapi bakal diperluas ke Cina, Jepang, hingga Korea Selatan.
Pilihan Editor: Gubernur Bank Indonesia Optimistis Ekonomi RI Meningkat Meski Situasi Global Makin Tak Menentu
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini