TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Penjualan dan Distribusi PT Bank Syariah Indonesia (Persero) Tbk atau BSI Anton Sukarna mengatakan pihaknya telah melakukan upaya menguatan sistem IT setelah terjadi gangguan pada 8 Mei 2023 lalu. Salah satu yang dilakukan ada melakukan upgrade antivirus hingga meningkatkan belanja IT.
“Semua antivirus kita harus di-upgrade, kebayang tidak, kita punya puluhan ribu PC (personal computer) di seluruh Indonesia, semua aplikasi juga harus sama di-upgrade,” ujar dia di Kantor Tempo, Jakarta Barat, pada Kamis, 25 Mei 2023.
Menurut dia, proses itu membutuhkan waktu, dan itu yang membuat sistem bank mengalami error yang lama. Karena, pihaknya tidak bisa serta merta mengaktifkan semua sistemnya. Sehingga perlu waktu untuk menjamin bahwa semua sistem dalam kondisi yang sesuai.
“Jadi kalau kita lihat sistem kita itu ada berapa ratus sistem di aplikasi kita. Ada yang disebut high priority, ada yang medium priority, dan low priority. Nah itu kita cukup upgrade sebagian dulu,” kata dia.
Selain itu, Anton menambahkan, seperti bank pada umumnya, BSI juga sebenarnya memiliki standar penetration test (pen test). Bahkan itu merupakan standar umum yang diterapkan berbagai industri yang berkaitan dengan digital.
Selanjutnya: BSI melakukan simulasi serangan siber