Lebih lanjut, dia mengatakan pihaknya menemukan bahwa niat investasi tambahan USD 30 miliar dalam hilirisasi selama lima tahun ke depan dapat meningkatkan pertumbuhan sebesar 0,15 ppt lagi. Bhandari menilai, pemerintah bermaksud memperpanjang larangan ekspor bijih ke bauksit dan tembaga, meskipun pembayarannya mungkin tidak ada seefektif dalam kasus nikel.
Jika sekitar setengah dari ekspor bijih tersebut dialihkan ke logam olahan, pertumbuhan PDB bisa lebih tinggi sebesar 0,1 ppt. Akhirnya, kata dia, terbentuklah ekosistem kendaraan listrik. Jika menyatukan niat investasi keseluruhan pada baterai dan mobil listrik, pihaknya memperkirakan hasil pertumbuhan sebesar 0,2 ppt.
"Menambahkan ketiga sumber tersebut, kami yakin pertumbuhan PDB akan meningkat sebesar 0,5 ppt menjadi 5,8 persen pada tahun 2028," kata Bhandari.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, sebelumnya bertemu Menteri Negara Inggris pada Departemen Bisnis dan Perdagangan, Nusrat Ghani. Keduanya berdiskusi mengenai peluang investasi hilirisasi di sektor mineral kritis dan pengembangan baterai listrik, serta tentang investasi energi baru terbarukan (EBT).
Bahlil bertemu dengan Nusrat. Menteri Investasi tersebut didampingi Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins, serta sejumlah pejabat Kementerian Investasi/BKPM.
“Kami ingin mengundang investor dari luar untuk membangun industri di sini, produknya diekspor, dan lingkungan tetap dijaga. Kami ingin menjelaskan hilirisasi yang menerapkan prinsip ramah lingkungan untuk mencapai net zero emission. Bagaimana kalau menggunakan teknologi dari Inggris? Kita kombinasikan dengan bahan baku dari Indonesia,” kata Bahlil dalam keterangan di Jakarta, Rabu 24 Mei 2023.
AMELIA RAHIMA SARI | ANTARA
Pilihan Editor: Kontribusi Industri Kulit dan Alas Kaki Terhadap PDB Nasional Tercatat Naik
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini