Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Profil Investree, Fintech P2P Lending yang Dikabarkan Gagal Bayar

Reporter

image-gnews
Investree. wikipedia.org
Investree. wikipedia.org
Iklan

TEMPO.CO, JakartaPerusahaan teknologi finansial atau fintech lending (fintech peer-to-peer lending) PT Investree Radhika Jaya diisukan mengalami kredit macet. Para badan hukum atau orang yang menyalurkan dana (lender) ke platform mengeluhkan telatnya pembayaran hasil investasi. 

“Tolong OJK, CEO jadiin tersangka aja, biar selesai pendanaan, kasian masyarakat”, tulis akun @yudhawi294***** di Twitter pada Rabu (24/05/2023). 

Menanggapi kabar yang berhembus di media sosial itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberi pernyataan. Namun, sayangnya isu gagal bayar tersebut tidak dikomentari secara khusus. 

“Kami dalam hal itu (dugaan gagal bayar), biasa memantaunya, dan terlihat hal-hal mengenai bagaimana untuk setiap PUJK (Pelaku Usaha Jasa Keuangan) melakukan kewajiban dan tugas sesuai pengaturan yang ada”, kata Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar setelah rapat kerja bersama Komisi XI DPR RI di Senayan, Jakarta pada Kamis (25/05/2023). 

Profil Investree

Dilansir dari investree.id, Investree merupakan perusahaan teknologi finansial yang mengusung misi untuk mempertemukan orang berkebutuhan pendanaan (borrower) dengan pihak yang bersedia meminjamkan dana (lender). Tak hanya itu, lembaga keuangan itu juga menyediakan layanan imbal hasil dan pinjaman berbunga kompetitif. 

Perusahaan yang bermarkas di Jalan Jenderal Sudirman Kav. 48A, Karet Semanggi, Jakarta Selatan tersebut menetapkan origination fee, yaitu biaya yang berasal dari perbedaan rendah antara jumlah harus dibayar borrower dan jumlah keuntungan lender. Biaya itu sudah termasuk ke dalam tingkat bunga sehingga tidak ada pungutan tersembunyi. 

Investree diklaim sebagai pionir dan inovator fintech lending marketplace pertama di Indonesia. Kegiatan yang dilakukan berbasis daring (online) dengan memanfaatkan teknologi. Teknologi yang dimaksud ialah aplikasi seluler untuk Android dan iOS. Selain diawasi OJK, perusahaan pendanaan bersama (crowdfunding) tersebut terdaftar sebagai anggota Fintech Indonesia dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI). 

Mengacu pada studi kasus Investree 2020-2021, perusahaan fintech P2P lending tersebut mengaku mampu meningkatkan pendapatan 41 persen borrower segmen mikro dan mempertahankan pendapatan sebanyak 55 persen selama pandemi Covid-19. Sehingga mendorong terciptanya 2.500 lapangan pekerjaan. 

Produk Investree

Investree menawarkan tiga produk, meliputi:

-   Platform yang menghubungkan pihak pemilik modal dengan peminjam.

-   Produk pendanaan umum, yaitu Buyer Financing, Invoice Financing, Online Seller Financing, Working Capital Term Loan, Surat Berharga Nasional (SBN), dan Reksadana for Lender.

-   Produk pendanaan syariah, antara lain Online Seller Financing Syariah dan pembiayaan usaha syariah. 

Berdasarkan laporan hasil studi Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI), Investree menjangkau segmen demografi penduduk Indonesia, khususnya dari kalangan pemuda. Sebanyak 60 persen borrower berusia di bawah 35 tahun dan 19 persen pelaku usaha adalah perempuan. 

Investree membiayai 60 persen sektor perdagangan dan 40 persen sektor produktif lainnya, dengan rincian sebagai berikut.

-   Pakaian dan kosmetik: 27,5%,

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

-   Barang lainnya (untuk dijual): 14,5%.

-   Barang elektronik: 13,3%.

-   Jasa keuangan, real estat, dan jasa perusahaan: 11,4%.

-   Manufaktur: 9,4%.

-   Jasa-jasa: 9%.

-   Penjualan otomotif: 5,1%.

-   Konstruksi: 3,1%.

-   Furnitur: 3,1%.

-   Transportasi dan informasi: 1,6%.

-   Pertanian, perikanan, kehutanan, pertambangan, listrik, air, gas, penyedia hotel, dan restoran: masing-masing 0,4%. 

Sebagai pencetus industri fintech P2P lending di Indonesia, Investree mendukung perkembangan industri kreatif. Partisipasi sektor kreatif menyentuh angka 24 persen dari seluruh total kredit. Industri yang menggerakkan lahirnya inovasi dan penemuan tersebut, diantaranya aplikasi dan pengembangan permainan, fotografi, serta film, animasi, dan video. 

Pilihan editor: OJK: Tingkat Keberhasilan Bayar Investree di Posisi Terkendali

MELYNDA DWI PUSPITA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


OJK Terbitkan Peraturan soal Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Sasar Aset Kripto

24 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital dan Aset Kripto OJK Hasan Fawzi usai acara Launching Bulan Fintech Nasional and the 5th Indonesia Fintech Summit and Expo 2023 di Bunga Rampai, Jakarta Pusat, pada Jumat, 10 November 2023. Tempo/Yohanes Maharso Joharsoyo
OJK Terbitkan Peraturan soal Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Sasar Aset Kripto

OJK menerbitkan POJK 3/2024 tentang Penyelenggaraan IInovasi Teknologi Sektor Keuangan yang menyasar aset kripto.


Fintech Lending UKU Prediksi Pengajuan Pinjaman Naik 30 Persen Selama Ramadan

28 hari lalu

UKU dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menggelar konferensi pers di The Acre, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Fintech Lending UKU Prediksi Pengajuan Pinjaman Naik 30 Persen Selama Ramadan

Fintech lending UKU memprediksi kenaikan pengajuan pinjaman selama Ramadan.


AFPI Jamin Debt Collector Fintech Lending Punya Kode Etik dan Sertifikasi

28 hari lalu

Ilustrasi fintech. Shutterstock
AFPI Jamin Debt Collector Fintech Lending Punya Kode Etik dan Sertifikasi

AFPI menjamin penagih utang dalam industri fintech lending sudah bersertifikat.


AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

28 hari lalu

UKU dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menggelar konferensi pers di The Acre, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.


Langkah Aspire Kukuhkan Posisi di Pasar Indonesia

31 hari lalu

Langkah Aspire Kukuhkan Posisi di Pasar Indonesia

Aspire bekerjasama dengan Mastercard tawarkan solusi kartu korporat untuk memudahkan UMKM


Periksa Investree, OJK Belum Pastikan Nasib Usahanya, Pengawasan Sudah Masuk Penyelidikan

59 hari lalu

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar (tengah), beserta jajarannya dalam konferensi pers Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK) 2024 di The St. Regis, Jakarta, Selasa, 20 Februari 2024. TEMPO/Defara Dhanya
Periksa Investree, OJK Belum Pastikan Nasib Usahanya, Pengawasan Sudah Masuk Penyelidikan

OJK mengatakan pihaknya terus melakukan pemeriksaan dan pengawasan langsung terhadap kasus Investree.


OJK: 16 Pinjol Belum Penuhi Modal Minimum Rp 2,5 Miliar

59 hari lalu

Ilustrasi pinjaman online. Shutterstock
OJK: 16 Pinjol Belum Penuhi Modal Minimum Rp 2,5 Miliar

OJK telah menerbitkan sanksi administratif kepada pinjol yang belum memenuhi aturan tersebut.


Buntut Dugaan Fraud, OJK Periksa Langsung Investree, Siap Gandeng Aparat

17 Februari 2024

Booth Investree di acara FinExpo Bulan Inklusi Keuangan 2023, Investree membuka booth di Central Park Mall, Jakarta, selama 4 (empat) hari. Foto: Investree
Buntut Dugaan Fraud, OJK Periksa Langsung Investree, Siap Gandeng Aparat

Pemeriksaan OJK terhadap Investree dilakukan karena ada dugaan pelanggaran ketentuan dalam operasional dan pelindungan konsumen.


Terbelit Dugaan Fraud Mantan CEO Adrian Gunadi, Aftech Dampingi Investree

5 Februari 2024

Adrian Gunadi dan Roshini Bakshi
Terbelit Dugaan Fraud Mantan CEO Adrian Gunadi, Aftech Dampingi Investree

Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech) telah berkoordinasi dengan pimpinan perusahaan pinjaman online (Pinjol) Investree. Apa hasilnya?


Dirut Danacita Buka Suara soal Layanan Bayar UKT: Kami Bukan Pinjol

3 Februari 2024

Direktur Utama PT Inclusive Finance Group atau Danacita, Alfonsus Wibowo (kiri) bersama Direktur Danacita, Harry Noviandry (kanan) dalam Media Briefing terkait pendanaan pendidikan di Hotel Des Indes, Jakarta Pusat, Jumat, 2 Februari 2024. TEMPO/Defara Dhanya
Dirut Danacita Buka Suara soal Layanan Bayar UKT: Kami Bukan Pinjol

Direktur Utama Danacita, Alfonsus Wibowo, buka suara soal kesimpangsiuran informasi yang beredar terkait layanan Uang Kuliah Tunggal (UKT) mahasiswa, apa katanya?