"Artinya pergerakan uang cash yang ada di cabang-cabang kami net setoran itu di angka sekitar Rp 650 miliar. Ini yang netnya itu mulai terjadi sejak tanggal 15 Mei 2023 ya," tutur Anton.
Jaringan IT mulai mengalami gangguan pada 8 Mei 2023 dan nasabah tidak bisa melakukan transaksi di ATM ataupun BSI Mobile. Kemudian pada 10 Mei 2023, BSI menggelar konferensi pers dan mengatakan bahwa layanannya sudah kembali normal, meski beberapa nasabah masih mengeluhkan gangguan saat itu.
BSI masih belum bisa menjelaskan penyebab terjadinya gangguan itu. Namun, kelompok hacker ransomware LockBit mengaku sebagai penyebab gangguan itu. Bahkan karena tidak memiliki titik temu dalam negosiasi, LockBit membocorkan data berupa 15 juta data nasabah, informasi karyawan, dan sekitar 1,5 terabita data internal milik BSI di dark web.
“Masa negosiasi telah berakhir, dan grup ransomware LockBit akhirnya mempublikasikan semua data yang dicuri dari Bank Syariah Indonesia di dark web,” cuit akun Twitter @darktracer_int dengan unggahan tangkapan layar mengenai data-data BSI dan imbauan LockBit kepada nasabah.
Berbagai macam data terlihat dalam unggahan tersebut, mulai dari data retail banking hingga perpanjangan sewa ATM pelita insani. Semuanya berkas data itu bertanggal 8 Mei 2023 mulai dari pukul 11.25 hingga 12.03. Tanggal tersebut merupakan waktu di mana mulainya sistem BSI terganggu. Namun, ada satu berkas yang memiliki tanggal 15 Mei 2023 pukul 20.50.
Pilihan Editor: Duit Nasabah Diklaim Aman saat Gangguan Sistem IT, Ini Penjelasan BSI
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini