TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Penjualan dan Distribusi PT Bank Syariah Indonesia (Persero) Tbk atau BSI Anton Sukarna mengakui buntut terjadinya gangguan pada sistem IT bank, terjadi penarikan duit besar-besaran.
Gangguan sistem mulai terjadi pada 8 Mei 2023, kemudian penarikan besar-besaran terjadi saat BSI mengumumkan bahwa layanan kembali normal pada 10 Mei 2023.
Anton menilai hal itu sangat wajar tapi tidak bisa dikatakan sebagai rush money atau penarikan uang secara massal. "Terus terang itu terjadi," ujar dia di Kantor Tempo, Jakarta Barat, pada Kamis, 25 Mei 2023.
Pada saat weekend banking, Sabtu-Ahad, 13-14 Mei 2023, BSI membuka kantor-kantor dan membiarkan nasabah melakukan transaksi. "Alhamdulillah selama weekend banking itu terjadi proses recovery (pemulihan) yang cukup baik," kata Anton.
Dia melihat pemulihan sistem berdasarkan indikasi setoran dan penarikan tunai antar bank dari Sistem Kliring Nasional (SKN) dan Real Time Gross Settlement (RTGS). Untuk SKN, transaksi yang biasa digunakan retail, dia melihat di cabang-cabang BSI kondisinya sudah mulai positif, bahkan hingga sekarang ini. "Jadi kita sudah menang kliringlah kurang lebihnya."
Anton mencontohkan pada 24 Mei 2023, setor tunai jumlah transaksinya mencapai 39.196 transaksi di seluruh Indonesia dengan nominal Rp 1,578 triliun. Kemudian tarik tunainya, bukan melalui ATM, transaksinya mencapai 14.253 transaksi dengan nominal Rp 926 miliar.
Selanjutnya: pergerakan uang cash yang ada di cabang BSI