TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir buka suara soal perkembangan rencana impor KRL bekas. Erick mengaku masih menunggu dua data final PT Industri Kereta Api (INKA) dan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI).
"Dari INKA, (data) soal berapa besar kemampuan memproduksi gerbong," kata Erick Thohir ketika ditemui di kantornya, Kamis, 25 Mei 2023.
Di sisi lain, Erick Thohir juga mengusulkan suntikan dana untuk INKA memproduksi gerbong KRL. Data lainnya, yakni soal kenaikan jumlah penumpang. Sehingga, jika kedua data tersebut sudah keluar, Kementerian BUMN bisa melakukan sinkroninasi dan memutuskan berapa gerbong yang bisa dibuat di dalam negeri dan berapa yang diimpor.
"Keputusannya di rapat koordinasi dengan Pak Luhut (Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan)," ujar Erick Thohir.
Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo sebelumnya juga menuturkan kepastian impor KRL bekas asal Jepang tinggal menunggu keputusan dari Menko Marves Luhut Panjaitan. Dia pun berharap hal tersebut bisa terlaksana tahun ini.
“Saya perlu satu kali rapat lagi dengan Menko Marves,” kata Kartika.
Sedangkan Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Adita Irawati mengatakan Kemenhub menyetujui impor darurat KRL sebab ada unsur kedaruratan dan berprinsip pada keselamatan pengguna KRL.
RIRI RAHAYU | ANTARA
Pilihan Editor: OJK Beberkan Kriteria Konglomerasi Keuangan yang jadi Objek Pengawasan, Salah Satunya: Punya Aset Rp 100 T
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini