TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia bertemu Menteri Negara Inggris pada Departemen Bisnis dan Perdagangan Nusrat Ghani di Kantor Kementerian Investasi di Jakarta. Keduanya mendiskusikan peluang investasi hilirisasi di sektor mineral kritis dan pengembangan baterai listrik, serta tentang investasi energi baru terbarukan (EBT).
Bahlil bertemu dengan Nusrat dan didampingi Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins serta sejumlah pejabat Kementerian Investasi/BKPM.
“Kami ingin mengundang investor dari luar untuk membangun industri di sini, produknya diekspor, dan lingkungan tetap dijaga. Kami ingin menjelaskan hilirisasi yang menerapkan prinsip ramah lingkungan untuk mencapai net zero emission. Bagaimana kalau menggunakan teknologi dari Inggris? Kita kombinasikan dengan bahan baku dari Indonesia,” katanya dalam keterangan di Jakarta, Rabu 24 Mei 2023.
Bahlil mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki potensi bahan baku yang sangat besar untuk mendukung industri baterai mobil listrik dan energi terbarukan.
Pemerintah Indonesia mendorong hilirisasi sumber daya mineral dan tetap mengedepankan konsep ramah lingkungan dan menuju penggunaan energi baru terbarukan.
Baca juga:
Sementara itu, Menteri Negara Inggris pada Departemen Bisnis dan Perdagangan Nusrat Ghani menyambut baik ide Bahlil dan menyatakan kesiapannya untuk mencocokkan perusahaan Inggris yang dapat membantu Indonesia dalam hal hilirisasi. Selain itu, Inggris juga membutuhkan dukungan pada investasi di sektor pertambangan.
Selanjutnya: Inggris menempati peringkat 10 untuk negara asal Penanaman Modal Asing (PMA)