TEMPO.CO, Jakarta - Konser Coldplay, grup musik asal Inggris sangat dinantikan para penggemarnya di Indonesia. Saat masa penjualan awal (presale) tiket yang diselenggarakan oleh salah satu bank swasta nasional, ribuan tiket ludes hanya dalam waktu beberapa menit. Karena tidak ingin kehilangan kesempatan untuk bertemu sang idola, banyak orang yang memilih bantuan calo atau jasa titip (jastip) supaya mendapatkan tiket konser dengan mudah.
Sayangnya, antusias yang begitu tinggi dimanfaatkan oleh sejumlah orang untuk melancarkan aksi kejahatan. Salah satu penipuan yang berhasil diungkap oleh Polda Metro Jaya baru-baru ini menyeret sepasang suami istri (pasutri). Lantas, bagaimana modus pasutri tipu korban jastip tiket Coldplay yang meraup untung hingga Rp 257 juta?
Modus Pasutri Penipu Jastip Tiket Coldplay
Kuasa hukum salah satu korban, Muhammad Zainul Arifin menyatakan bahwa pihaknya terus menerima permintaan advokasi setelah laporan dibuat ke Bareskrim Polri pada 19 Mei 2023 lalu. Dari awalnya 14 orang, kini bertambah menjadi 60 orang korban, terhitung hingga Selasa, 23 Mei 2023.
Subdit Siber Ditkrimsus Polda Metro Jaya menerima laporan dari korban berinisial ANFP atas dugaan penipuan penjualan tiket konser Coldplay yang dilakukan oleh ABF (22) dan W (24). Pihak kepolisian lalu membeberkan modus pasutri pelaku penipuan jastip tiket manggung band beraliran alternatif dan pop ini melalui konferensi pers pada Senin (22/05/2023).
1. Patok Tarif Murah
Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Metro Jaya, Auliansyah Lubis menjelaskan bahwa pelaku membuka layanan jastip pembelian tiket dengan tarif Rp 50 ribu. Angka tersebut relatif terjangkau dan membuat target tidak merasa tertipu. Kemudian, para korban akan diarahkan untuk membayar uang sejumlah harga tiket ditambah biaya jasa.
2. Beli Akun Twitter dan Website
Pasutri melaksanakan aksi kejahatannya dengan membeli sebuah akun Twitter dengan username @findtrove_id dan website karena memiliki banyak pengikut. Setelah ditelusuri Tempo.co, jumlah pengikut (followers) akun yang dibuat sejak September 2014 ini adalah 1.451 terhitung pada Rabu (24/05/2023).
“Mereka membuka website dengan nama findtrove_id, website ini dibeli dari Twitter. Jadi, pelaku membeli dari seseorang, karena sudah banyak followers-nya”, ujar Auliansyah.
3. Unggah Foto Tiket Asli
Modus pasutri tipu korban jastip tiket Coldplay juga dilakukan dengan menampilkan satu tiket asli dan resmi supaya banyak orang yang tertarik. Mereka telah menyiapkan sebuah tiket yang dibeli dengan cara sah seperti halnya pembeli lain.
“Untuk meyakinkan para korban yang ingin membeli, mereka sudah mempunyai satu tiket asli yang didapatkan”, terang Auliansyah.
4. Pasang Testimoni Palsu
Untuk membangun kepercayaan dari calon target penipuan, kedua pelaku juga memperlihatkan komentar positif atau testimoni fiktif yang memuji keberhasilan jastip. Setelah para korban yakin, pasutri mensyaratkan pembeli untuk melakukan transfer biaya pemesanan (booking). Kemudian, mereka mengundang korban untuk masuk ke grup WhatsApp demi memberi informasi tentang penyetoran uang berikutnya.
5. Beli Rekening Palsu
Auliansyah juga memaparkan bahwa modus pasutri penipu jastip tiket Coldplay berikutnya ialah dengan menyiapkan rekening palsu. Rekening palsu yang dimaksud ialah atas nama orang lain untuk menyamarkan identitas asli. Mereka membeli rekening senilai Rp 400 ribu melalui Twitter.
Jadi, memang ada yang menawarkan jual beli rekening dan pelaku membeli rekening itu dengan harga Rp 400 ribu“, katanya.
Uang yang dikirimkan ke rekening fiktif oleh para korban, lalu dipindahkan ke rekening pribadi. Dari hasil penyidikan sementara, uang yang berhasil dikumpulkan pasutri dalam saldo tabungan bank sejumlah Rp 257 juta.
Pilihan editor: Penipuan Tiket Coldplay, Ikuti Tips Ini agar Tak Jadi Korban di Konser Lain
MELYNDA DWI PUSPITA