Sementara itu, kereta empat dan tujuh untuk ruang kerja; kereta lima berfungsi sebagai restorasi; dan kereta enam merupakan ruang pertemuan. Serta kereta delapan untuk fungsi sinyal dan pengecekan integrasi rel-roda.
Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi menjelaskan peningkatan kecepatan uji coba ini dapat dilakukan setelah seluruh persiapan awal pelaksanaan Testing and Commissioning berhasil diselesaikan. Berbagai pengetesan kesiapan sarana prasarana KCJB yang dilakukan sebelumnya sudah berjalan dengan lancar.
“Berdasarkan pelaksanaan Testing and Commissioning hari ini, waktu tempuh antara Stasiun Halim hingga Stasiun Tegalluar hanya sekitar 50 menit saja,” kata Dwiyana.
Nantinya, menurut Dwiana, kecepatan akan terus ditambah hingga mencapai puncak kecepatan operasional di 350 kilometer per jam bahkan hingga 385 kilometer per jam. Untuk mencapai angka tersebut, pengoperasian CIT akan terus ditingkatkan setiap harinya.
Menburut dia, perjalanan dengan CIT difokuskan pada pengetesan integrasi sistem sarana dan prasarana. “Seluruh aspek juga akan dicek apakah fungsinya normal dan dapat dilalui KCJB dengan kecepatan tinggi,” ujar dia.
Pelaksanaan Testing and Commissioning KCJB, Dwiyana berujar, akan terus dilakukan KCIC bersama para kontraktor dan konsultan independen. “Kecepatan akan terus ditingkatkan secara bertahap untuk memastikan seluruh sarana dan prasarana yang dibangun dalam kondisi siap dioperasikan,” tutur Dwiyana.
Pilihan Editor: Kecepatan Uji Coba Kereta Cepat Dinaikkan jadi 180 Km per Jam, Berapa Waktu Tempuh Jakarta-Bandung?
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini