TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat 15 poin pada perdagangan hari ini, Selasa 23 Mei 2023 di level Rp 14.874 per dolar AS. Pada perdagangan sebelumnya, rupiah ditutup di level Rp 14.890 per dolar AS.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menjelaskan, penguatan rupiah itu disebabkan salah satunya oleh surplus Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada periode April 2023 yang direspon positif oleh pasar.
"Pemerintah melalui kementerian keuangan mengumumkan APBN pada periode April 2023 kembali mencetak surplus, yakni mencapai Rp234,7 triliun atau 1,12 persen untuk Produk Domestik Bruto (PDB). Sedangkan keseimbangan primer juga tercatat surplus Rp 374,3 triliun," kata Ibrahim melalui keterangan persnya, Selasa 23 Mei 2023.
Ibrahim mengatakan, dalam empat bulan pertama di 2023, APBN mengalami surplus baik di keseimbangan primer maupun total control balance dari APBN. Sedangkan dalam perjalanan pelaksanaan APBN 2023, sampai dengan akhir April, penerimaan negara atau pendapatan negara tembus mencapai Rp1.000,5 triliun.
"Ini artinya 40,6 persen dari APBN sudah dikumpulkan dalam 4 bulan. Kenaikannya 17,3 persen dibandingkan tahun lalu. Tahun lalu kenaikannya juga sudah tinggi," kata Ibrahim.
Untuk belanja negara hingga akhir April 2023 ini, telah dibelanjakan senilai Rp 765,8 triliun atau 25 persen dari total belanja tahun ini.
Sementara untuk faktor eksternal, penguatan rupiah dipengaruhi oleh suku bunga AS yang kemungkinan akan tetap lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama dan karena kebuntuan pagu utang membuat sentimen risiko tetap rapuh.
Untuk perdagangan besok, Ibrahim memprediksi mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup menguat direntang Rp 14.850-Rp 14.930.
Pilihan editor: Nilai Tukar Rupiah Diprediksi Melemah Hari Ini, Analis: di Rentang Rp 14.910- Rp 15.000
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini