Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Profil Pemilik Toko Buku Gunung Agung yang Dikabarkan Bangkrut

Reporter

image-gnews
Toko Gunung Agung. Twitter/Gunungagung
Toko Gunung Agung. Twitter/Gunungagung
Iklan

TEMPO.CO, JakartaToko Buku Gunung Agung di seluruh wilayah dikabarkan bakal tutup permanen pada 2023. Informasi berhembus setelah Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal yang diungkapkan oleh serikat pekerja. 

Di tengah isu yang beredar, masyarakat khususnya para pelanggan sempat penasaran dengan pemilik Toko Buku Gunung Agung. Lantas, seperti apa profil Masagung? Dan bagaimana perjalanan bisnisnya hingga sempat meraih kejayaan dengan membuka banyak cabang di berbagai kota di Indonesia? 

Profil Pemilik Toko Buku Gunung Agung

Dikutip dari repository.uinjkt.ac.id, Haji Masagung yang memiliki nama asli Tjio Wie Thay lahir di Jatinegara, Jakarta pada 8 September 1927. Ia merupakan anak keempat dari lima bersaudara yang mewarisi darah orang Bali dari sang nenek. 

Ayahnya, Tjio Koan An dan ibunya Tjoa Poppy Nio tergolong keluarga berada pada masanya. Tjio Koan An adalah putra sulung dari pedagang di Pasar Baru, Bogor, Tjio Kim Tjeng. Sementara dirinya sendiri berprofesi sebagai ahli listrik tamatan Nederlandsch Gelijkgesteld dan KWS. 

Saat berusia empat tahun atau sekitar 1931, ayahnya meninggal dunia. Akibat kondisi itu, ia terpaksa menghadapi masalah ekonomi yang sulit dan mempunyai akses pendidikan terbatas. Bahkan kenakalan turut menyertai kehidupan masa kecilnya, ia diceritakan harus mencuri buku tulis saudaranya untuk dijual supaya mendapatkan uang saku.

Haji Masagung pernah mencoba peruntungan menjadi pemain akrobatik dan senam di panggung pertunjukan. Sayangnya, pekerjaan pertamanya itu tidak begitu menjanjikan. Alhasil, ia banting setir menjadi pedagang rokok keliling bermodal 50 sen. Karena ketekunannya, ia mengumpulkan uang sedikit demi sedikit hingga mampu membeli sebuah kios kecil. 

Usai menempati kios miliknya sendiri, Haji Masagung mulai menjual rokok dalam partai besar. Selama menjalankan bisnisnya ini, ia berkenalan dengan Lie Tay San dan The Kie Hoat yang bekerja di sebuah perusahaan rokok, yaitu Perola. Kemudian, ketiganya semakin akrab dan sepakat mendirikan usaha bersama. 

Haji Masagung atau Tjio Wie Thay dan kedua rekannya itu membangun Thay San Kongsie yang fokus pada penjualan rokok. Karena ingin meningkatkan penghasilan, kongsi juga melebar ke agen penyalur bir cap Burung Kenari. 

Melihat kondisi pasar yang bagus, tiga sekawan itu mulai merambah ke bisnis penjualan buku. Mereka menjual buku-buku berbahasa Belanda yang diimpor langsung dari Negeri Kincir Angin. Ternyata banyak peminat buku yang membeli, sehingga mereka memutuskan untuk pindah ke bangunan berukuran 3x3 meter persegi dari sebelumnya di lapangan Kramat Bunder. 

Profil Toko Buku Gunung Agung

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada 1948, Haji Masagung, Lie Tay San, dan The Kie Hoat mengukuhkan bisnis dalam bentuk firma bernama Thay San Kongsie. Pembagian saham sebesar 40 persen untuk Tay San, 33 persen untuk Wie Thay, dan 27 persen untuk Kie Hoat. Toko pertama yang dibuka berada di kawasan Kwitang, Jakarta. 

Saat itu, orang-orang Belanda berencana untuk meninggalkan Indonesia. Mereka mendatangi satu persatu rumah untuk membeli buku-buku bekas dengan harga murah. Buku yang didapatkan dipasarkan kembali di toko mereka. 

Setelah menikah Hian Nio atau Ayu Agung pada 13 Mei 1951, Haji Masagung mengusulkan untuk pengembangan bisnis. Namun, The Kie Hoat menolak dan memilih untuk membangun bisnis toko bukunya sendiri, yaitu Toko Buku Kramat Bunder. Akhirnya, kongsi menyisakan dua orang saja. 

Toko Buku Gunung Agung yang dapat ditemukan di Jalan Kwitang No. 13, Jakarta Pusat itu dikenal dengan Gedung Idayu dan Toko Buku Walisongo. Bisnis mereka terus melesat hingga timbul permintaan alat tulis dan kertas (ATK) dari para pelanggan. Mereka juga menggandeng wartawan dan penulis buku untuk menerjemahkan hingga menerbitkan karya sendiri. 

Pada 8 September 1953 menandai peresmian Toko Buku Gunung Agung. Nama toko itu diambil dari terjemahan Tjio Wie Thay yang berarti gunung besar. Setelah meninggal pada 24 September 1990, bisnis diambil alih oleh anak bungsunya, yaitu Ketut Masagung. 

Pilihan editor: Direksi Toko Buku Gunung Agung Blak-blakan Soal PHK Ratusan Karyawan: Kami Tak Dapat Bertahan dengan...

MELYNDA DWI PUSPITA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ini Risiko Boikot Produk Terafiliasi Israel, Salah Satunya PHK Massal

12 jam lalu

Forum Umat Islam berunjuk rasa di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Jumat (23/1). Mereka mengutuk serangan Israel ke jalur Gaza, Palestina, dan menyerukan boikot atas produk Amerika dan Israel.TEMPO/Wahyu Setiawan
Ini Risiko Boikot Produk Terafiliasi Israel, Salah Satunya PHK Massal

Ketua Apindo Shinta Kamdani menyatakkan boikot produk Israel dapat menimbulkan beberapa risiko besar. Apa saja?


Terpopuler: Potensi PHK Usai Boikot Produk Diduga Terafiliasi Israel dan Balasan Bahlil atas Kritik Anies soal IKN

23 jam lalu

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani ketika ditemui di Kemenko Marves pada Selasa, 22 Agustus 2033. TEMPO/Riri Rahayu
Terpopuler: Potensi PHK Usai Boikot Produk Diduga Terafiliasi Israel dan Balasan Bahlil atas Kritik Anies soal IKN

Berita terpopuler pada Selasa, 28 November 2023, dimulai dari Ketua Apindo yang berbicara soal dampak boikot produk berafiliasi Israel ke penjualan hi


Cara dan Syarat Klaim JKP BPJS Ketenagakerjaan via SIAPkerja

5 hari lalu

Ketahui persyaratan pencairan BPJS Ketenagakerjaan agar prosesnya mudah. Beberapa dokumen yang harus dibawa seperti kartu BPJS hingga KTP. Foto: Flickr
Cara dan Syarat Klaim JKP BPJS Ketenagakerjaan via SIAPkerja

Klaim Jaminan Kehilangan Pekerjaan BPJS Ketenagakerjaan paling lambat 3 bulan sejak terkena PHK.


Terpopuler: Ketua KPK Tersangka Pengamat Sebut Bisa Bikin Investor Asing Ragu, Guru Besar UI Bicara Standar Desain LRT Jabodebek

5 hari lalu

Ketua KPK, Firli Bahuri, menghadirkan Walikota Bima periode 2018-2023, Muhammad Lutfi, resmi memakai rompi tahanan seusai menjalani pemeriksaan, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Kamis, 5 Oktober 2023. KPK resmi meningkatkan status perkara ke tahap penyidikan dengan menetapkan dan melakukan penahanan secara paksa selama 20 hari pertama terhadap tersangka baru, Muhammad Lutfi, dalam dugaan tindak pidana korupsi ikut serta dalam kegiatan pengadaan barang dan jasa serta penerimaan gratifikasi mencapai Rp.8,6 miliar di lingkungan Pemerintah Kota Bima, Nusa Tenggara Barat. TEMPO/Imam Sukamto
Terpopuler: Ketua KPK Tersangka Pengamat Sebut Bisa Bikin Investor Asing Ragu, Guru Besar UI Bicara Standar Desain LRT Jabodebek

Kasus hukum yang menjerat Ketua KPK Firli Bahuri dinilai bisa menggerus kepercayaan investor asing terhadap Indonesia.


Bicara Rencana Merger AP I dan AP II, Erick Thohir Klaim Tak Ada PHK Karyawan

6 hari lalu

Ilustrasi - Bandara yang dikelola oleh PT Angkasa Pura I. ANTARA/HO-Angkasa Pura I
Bicara Rencana Merger AP I dan AP II, Erick Thohir Klaim Tak Ada PHK Karyawan

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan tidak ada pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan setelah merger Angkasa Pura (AP) I dan II.


Citigroup Bakal PHK Massal Karyawannya, Bagaimana Dampaknya ke Citi Indonesia?

9 hari lalu

Logo Citigroup. topnews.in
Citigroup Bakal PHK Massal Karyawannya, Bagaimana Dampaknya ke Citi Indonesia?

Citigroup dikabarkan memulai PHK besar-besaran karyawannya mulai hari ini, Senin, 20 November 2023. Bagaimana dampaknya ke Citi Indonesia?


Seluk-beluk Aturan Hukum PHK menurut UU Cipta Kerja

9 hari lalu

Ilustrasi PHK. Shutterstock
Seluk-beluk Aturan Hukum PHK menurut UU Cipta Kerja

Ramai beberapa perusahaan melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK, bagaimana aturan hukum PHK menurut UU Cipta Kerja.


Daftar Perusahaan yang Lakukan PHK di 2023, Terbaru Rumah.com, Nestle dan Halodoc

12 hari lalu

Ilustrasi PHK. Shutterstock
Daftar Perusahaan yang Lakukan PHK di 2023, Terbaru Rumah.com, Nestle dan Halodoc

Beberapa waktu lalu, Nestle dan Halodoc telah melakukan PHK terhadap ratusan karyawannya.


Pernyataan Lengkap Rumah.com Soal PHK Karyawan usai Umumkan Tutup Operasional 30 November

12 hari lalu

Pernyataan Lengkap Rumah.com Soal PHK Karyawan usai Umumkan Tutup Operasional 30 November

Ucapan selamat tinggal dari Rumah.com. Mulai tanggal 1 Desember 2023 kami akan berhenti beroperasi.


Rumah.com Dipastikan Tutup Akhir Bulan Ini, 61 Orang Kena PHK

12 hari lalu

Rumah.com Dipastikan Tutup Akhir Bulan Ini, 61 Orang Kena PHK

Platform marketplace properti di Indonesia, Rumah.com, akan berhenti beroperasi mulai 30 November 2023 mendatang. Sebanyak 61 karyawannya terkena PHK.