TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah menargetkan penyusunan rencana investasi komprehensif atau Comprehensive Investment and Policy Plan (CIPP) selesai pada 16 Agustus 2023. Kajian tersebut menjadi landasan bagi keputusan komitmen pembiayaan transisi energi melalui Just Energy Transition Partnership atau JETP.
Hal ini disampaikan Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Rachmat Kaimuddin pada acara media briefing.
"Target publikasi CIPP JETP Indonesia adalah 16 Agustus 2023," kata Rachmat saat ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta pada Sabtu, 20 Mei 2023.
Lebih lanjut, dia menyampaikan penyusunan CIPP dikoordinasi oleh Sekretariat JETP Indonesia dan dimotori empat kelompok kerja, termasuk pemerintah Indonesia, lembaga nasional dan internasional, serta unsur masyarakat sipil.
Masing-masing kelompok kerja tersebut membidangi persoalan teknis, kebijakan, pendanaan, serta transisi berkeadilan.
"Dokumen CIPP akan memuat informasi teknis, pendanaan, kebijakan serta sosio ekonomi mengenai investasi transisi energi di sektor ketenagalistrikan sampai dengan tahun 2030 yang akan melandasi implementasi kemitraan USD 20 miliar di bawah JETP Indonesia," papar Rachmat.
Adapun area investasi yang sudah disepakati dalam CIPP terdiri dari pengembangan jaringan transmisi dan distribusi, pemensiunan dini PLTU batu bara, dan percepatan pemanfaatan energi terbarukan tipe baseload.
Selain itu, ada pula percepatan pemanfaatan energi terbarukan tipe variable dan membangun rantai pasok energi terbarukan.
"CIPP merupakan upaya kolaboratif antara pemerintah RI dan negara-negara anggota IPG. Dengan demikian, substansi CIPP akan disepakati bersama-sama," tutur Rachmat.