PR lainnya adalah menyelesaikan masalah deindustrialisasi dini. Menurut Amalia, kontribusi manufaktur terhadap PDB yang dulu pada 2005 mencapai 27,4 persen, sekarang hanya 18,3 persen pada 2022. Para tenaga kerja sektor pertanian pun berpindah ke sektor jasa karena sektor industri tidak berkembang. Meskipun, produktivitas sektor jasa juga rendah.
Oleh sebab itu, Amalia mengatakan transformasi ekonomi menjadi kunci untuk mewujudkan Indonesia bisa keluar dari middle income trap. Pertumbuhan ekonomi Indonesia harus lebih dari 5 persen. "Kita harus tumbuh 6 sampai 7 persen sebelum tahun 2045," kata dia.
Lebih lanjut, untuk mewujudkan cita-cita menjadi negara berpendapatan tinggi, Amalia mengatakan pemerintah memiliki 5 tujuan dalam agenda transformasi ekonomi. Pertama, meningkatkan peran Iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi), inovasi, dan produktivitas ekonomi. Kedua, menerapkan ekonomi hijau di berbagai sektor. Ketiga, memastikan tranformasi digital terjadi masif dan dirasakan seluruh masyarakat.
Selanjutnya, memastikan dan menciptakan integrasi ekonomi domestik dan konektiktivas ekonomi global. Terakhir, menjadikan perkotaan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi.
Pilihan Editor: Kepala Bappenas Targetkan Ekspor ke Uni Eropa Capai USD 30 Miliar
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini