TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah mendistribusikan 1.000 ton beras dari Surabaya, Jawa Timur, ke berbagai tujuan di Nusa Tenggara Timur, dengan menggunakan kapal tol laut. Pengiriman beras ini adalah bagian dari upaya menjaga stabilitas harga.
"Dan memastikan ketersediaan beras di wilayah NTT," kata Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Arif Toha dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis, 18 Mei 2023.
Kemenub menggandeng Badan Pangan Nasional atau Bapanas melalui Perum Bulog mendistribusikan beras tersebut. Pasokan beras tersebut telah diberangkatkan menggunakan kapal tol laut KM Kendhaga Nusantara 7, yang dioperasikan oleh PT Pelni (Persero) pada Sabtu, 13 Mei 2023.
Arif menjelaskan, pemerintah dalam hal ini Direktorat Jenderal Perhubungan Laut bersama pemangku kepentingan terkait lainnya terus mendukung pemenuhan kebutuhan pangan nasional serta menjaga stabilitas harga di NTT melalui tol laut.
Sementara itu, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Capt Hendri Ginting menyebutkan sebanyak 1.000 ton beras diangkut dan didistribusikan ke berbagai lokasi di Provinsi NTT menggunakan KM Kendhaga Nusantara 7.
Dalam perjalanan distribusi beras melalui tol laut tersebut, kata Hendri, kapal mengangkut muatan beras seberat 120 ton atau setara 6 TEUs (twenty-foot equivalent units) dengan tujuan Labuan Bajo. Selain itu, sebanyak 200 ton atau 10 TEUs akan dipasok ke Ende, sebanyak 280 ton atau 14 TEUs dengan tujuan Larantuka dan 400 ton atau 20 TEUs dengan tujuan Waingapu.
"Kami mengharapkan agar pasokan beras melalui tol laut ini dapat tiba dengan aman dan tepat waktu di berbagai destinasi di Provinsi Nusa Tenggara Timur," ucap Hendri.
Selanjutnya: Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi telah membuka ...