TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa Efek Indonesia (BEI) Irvan Susandy menjelaskan bahwa beberapa tahun ini pasar modal mengalami tren yang positif. Bahkan, selama lima tahun terakhir, BEI mencatat rata-rata sekitar 52-59 perusahaan yang melakukan penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) per tahun.
“Di mana rekor terbanyak di tahun lalu adalah 59 perusahaan yang mencatatkan sahamnya secara resmi di BEI. Perusahaan ini bervariasi mulai dari perusahaan kecil, menengah, hingga perusahaan besar,” ujar dia dalam perluncuran fitur BMoney saham di Gedung BEI, Jakarta Selatan, pada Selasa, 16 Mei 2023.
Di sisi lain, dia melanjutkan, secara demand juga pertumbuhan investasi sangat besar. Saat ini investor di pasar modal hampir mencapai 11 juta, sementara yang bertansaksi di bursa tercatat sekitar 4,4 juta investor. “Tahun ini ada perlambatan tapi secara jumlah investor kita masih tumbuh,” kata dia.
Transaksi pada 2022, Irvan berujar, hampir 50 persen didominasi pasar ritel atau individual. Dia menilai kemampuan pasar ritel Indonesia itu secara value cukup besar—meski sedikit melambat pada tahun ini.
“Tapi tetap lebih tinggi di masa sebelum Covid-19. Jadi kita harapkan momentum ini bisa terus kita pelihara sehingga investor ritel kita terus meningkat,” tutur dia.
Selanjtunya: Bukalapak menghadirkan fitur penjualan saham