TEMPO.CO, BANDUNG – Bio Farma menerima technical visi dari Merck Sharp Dohme (MSD), pabrikan farmasi asal Amerika untuk menindaklanjuti kerja sama pengembangan produksi lokal vaksin Human Papillomavirus (HPV). Kedua perusahaan sebelumnya telah menandatangani kerja transfer teknologi untuk memproduksi secara lokal vaksin HPV yang ditekan 13 Desember 2022.
Technical visit MSD pada 10-11 Mei 2023 lalu di kantor pusat BIo Farma di Bandung dalam rangka meninjau kesiapan memproduksi vaksin HPV.
“Pada pertemuan ini, semoga kita dapat berdiskusi secara maksimal untuk dapat meningkatkan fasilitas yang telah kita rencanakan yaitu fasilitas baru untuk memproduksi vaksin HPV. Dan juga satu hal yang saya ingin diskusikan bagaimana kita bersama - sama menggunakan kesempatan,” kata Direktur Utama BIo Farma Honesti Basyir dikutip dari rilis yang diterima Senin, 15 Mei 2023.
Honesti menerima perwakilan MSD yakni Director Ravi Sangam, Director of Engineering Nancy Schaffner, Associate Director Device and Packaging Technology Joris den Ouden , serta Associate Principal Scientist Charles Lachman. Hadir juga perwakilan MSD Indonesia yakni Managing Director George Stylianou, Business Unit Director Farida Malawi, External Affairs Director Dudit Triyanto, dan Finance Director Pri Hartanto.
”Saya ucapkan terima kasih, karena ini adalah komitmen bagi kita semua dalam berkolaborasi secara progresif untuk meningkatkan kualitas kesehatan masa depan Indonesia dan Global,” kata Honesti.
Managing Director MSD Indonesia George Stylianou mengatakan, timnya berkomitmen dalam kerja sama tersebut. “Project HPV ini merupakan awal dari project lain yang dapat diwujudkan antara MSD dan Bio Farma, sehingga dapat menunjukan komitmen dalam meningkatkan masa depan kesehatan yang lebih baik,” kata dia, dikutip dari keterangannya, Senin, 15 Mei 2023.
Bio Farma bersiap memproduksi vaksin HPV secara lokal agar aksesnya semakin terjangkau. Sebelumnya Bio Farma telah meluncurkan alat diagnostik Cerviscan untuk deteksi dini HPV yang merupakan penyebab kanker serviks. WHO mencatat kanker serviks menempati urutan dua kasus kanker di dunia dengan jumlah penderita menembus 36.633 kasus atau setara 9,2 persen total kasus kanker di dunia. Kanker payudara menempati urutan pertama kasus kanker di dunia.
Pilihan Editor: INA dan SRF Jadi Investor Strategis Kimia Farma, Dirut Bio Farma: Sejalan dengan Arahan Menteri BUMN, Agar...
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini