TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia (Persero) Tbk. atau BSI mengklaim bahwa layanannya sudah kembali normal setelah terjadi gangguan sistem sejak Senin, 8 Mei 2023. Namun, seorang nasabah yang tidak ingin disebutkan namanya masih mengeluhkan beberapa layanan yang belum bisa dilakukan.
“Transfer online, pembayaran akademik, token listrik sudah bisa. Tapi untuk top up e-money atau pembayaran e-commerce saya coba belum bisa,” ujar nasabah BSI, wanita 42 tahun, saat dihubungi melalui pesan pendek pada Jumat, 12 Mei 2023.
Dia mengaku sudah empat tahun menjadi nasabah BSI. Saat itu alasan membuka rekening di bank syariah terbesar di Indonesia itu karena tertarik dengan produk-produk syariah yang ditawarkan. Selama empat tahun menjadi nasabah, gangguan sistem pekan ini yang terjadi menjadi yang paling parah. “Sebelumnya paling maintanance biasa,” ucap dia.
Dengan kejadian ini, wanita itu mengaku mempertimbangkan ulang untuk menambahkan penempatan dana di BSI. “Untuk penggunaan bank lain memang sudah sejak lama saya menggunakan bank lain juga,” tutur dia.
Sebelumnya, nasabah lainnya, Anwar Gadi, seorang pegawai HRD di firma konsultan pajak di Jakarta, mengaku mendapat banyak keluhan dari pegawainya. Pasalnya, kantor dan seluruh pegawai di kantor Anwar hanya menggunakan rekening dari bank syariah terbesar di Indonesia itu.
"Anak-anak pada nanya kan gimana nih Pak saya rekening cuma BSI doang, saya buat makan enggak ada, buat bayar kosan enggak ada," kata Anwar Rabu malam, 10 Mei 2023.
Selanjutnya: Anwar yang biasa mengecek saldonya....