TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu nasabah PT Bank Syariah Indonesia (Persero) Tbk. atau BSI bercerita soal dampak gangguan aplikasi mobile banking bank tersebut sejak Senin lalu.
Anwar Gadi, seorang pegawai HRD di firma konsultan pajak di Jakarta, mengaku mendapat banyak keluhan dari pegawainya. Pasalnya, kantor dan seluruh pegawai di kantor Anwar hanya menggunakan rekening dari bank syariah terbesar di Indonesia itu.
"Anak-anak pada nanya kan gimana nih Pak saya rekening cuma BSI doang, saya buat makan enggak ada, buat bayar kosan enggak ada," kata Anwar Rabu malam, 10 Mei 2023.
Anwar yang biasa mengecek saldonya lewat aplikasi BSI Net setiap pagi, mengaku sudah menelepon call center BSI sejak hari pertama layanan elektronik itu error. Namun, BSI hanya mengatakan ada maintenance system. Anwar mengira kendala ini hanya akan berlangsung selama 2-3 jam, tetapi layanan di aplikasi itu tak kunjung bisa diakses.
Anwar menuturkan perusahaan memang hanya menggunakan rekening BSI dengan alasan kepercayaan pada sistem keuangan syariah. Hal itu membuat para pegawai kantornya mayoritas hanya memiliki rekening BSI, tanpa rekening lain dari bank konvensional.
Dengan demikian, dampak dari gangguan mobile banking BSI sangat terasa di pekerjaannya. Terlebih, para pegawai di kantornya sudah terbiasa cashless atau melakukan transaksi tanpa uang tunai, sehingga jumlah persediaan uang tunai untuk kebutuhan sehari-hari tak banyak.
"Para pegawai saya tinggal di Jakarta, anak kos, enggak punya uang cash. Bahkan uang buat isi token listrik aja dia biasa dari BSI. Semua teriak-teriak ke saya, padahal saya bukan siapa-siapnya BSI gitu loh," katanya.
Selanjutnya: Selain kendala bagi karyawannya, Anwar mengungkapkan....