TEMPO.CO, Jakarta - Pelayanan PT Bank Syariah Indonesia (Persero) karena layanan mobile banking-nya bermasalah sejak Senin, 8 Mei 2023. Terpantau hingga hari ini, gangguan layanan tersebut belum sepenuhnya pulih. Tidak hanya gangguan pada aplikasi BSI, gangguan tersebut juga turut menyerang sistem layanan ATM, sehingga gangguan layanan pada BSI bersifat menyeluruh. Akibat gangguan tersebut, tak sedikit nasabah BSI mengaku kecewa. Bahkan saat ini dikhawatirkan menurunkan kepercayaan nasabah.
Sejarah BSI
Seperti dilansir dari laman ir.bankbsi.co.id, PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI, hadir secara resmi di Indonesia pada 1 Februari 2021 atau 19 Jumadil Akhir 1442 H. Peresmian bank tersebut dibuka dan dihadiri secara langsung oleh Presiden Joko Widodo yang bertempat di Istana Negara.
Lebih lanjut, Bank Syariah Indonesia atau BSI merupakan bank yang berdiri dari hasil merger atau penggabungan antara PT Bank BRIsyariah Tbk, PT Bank Syariah Mandiri, dan PT Bank BNI Syariah. Izin merger dari ketiga usaha bank syariah tersebut secara resmi diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 27 Januari 2021 berdasarkan surat Nomor SR-3/PB.1/2021.
Komposisi pemegang saham BSI adalah: PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 50,83%, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 24,85%, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 17,25%. Sisanya adalah pemegang saham yang masing-masing di bawah 5%.
Selain itu, upaya penggabungan ini merupakan suatu bentuk penyatuan kelebihan dari ketiga bank syariah tersebut, sehingga menghadirkan layanan yang lebih lengkap, jangkauan lebih luas, serta memiliki kapasitas permodalan yang lebih baik. Didukung sinergi dengan perusahaan serta komitmen pemerintah melalui Kementerian BUMN, BSI didorong untuk dapat bersaing di tingkat global.
Kehadiran BSI dapat dipandang sebagai suatu ikhtiar atas lahirnya bank syariah kebanggaan umat, yang diharapkan menjadi energi baru pembangunan ekonomi nasional serta berkontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat luas. Selain itu, keberadaan BSI juga menjadi cermin wajah perbankan Syariah di Indonesia yang modern, universal, dan memberikan kebaikan bagi segenap alam (Rahmatan Lil ‘Aalamiin).
Dengan kata lain, didirikannya BSI diharapkan bisa terus berkembang dan menjadi bagian dari kelompok bank syariah terkemuka di tingkat global. Dukungan pemerintah Indonesia untuk mewujudkan ekosistem industri halal dan memiliki bank syariah nasional yang besar serta kuat, menjadi latar belakang didirikannya bank syariah ini.
Pilihan Editor: Diduga Alami Serangan Siber, Dirut BSI: Perlu Pembuktian Lebih Lanjut
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.