Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dukung Hilirisasi Tambang, Adaro Minerals Targetkan Smelter Aluminum Rampung di 2025

image-gnews
Ilustrasi Adaro Mineral Indonesia. Adarominerals.id
Ilustrasi Adaro Mineral Indonesia. Adarominerals.id
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - PT Adaro Minerals Indonesia (ADMR) akan berfokus pada bisnis hilirisasi mineral tambang dengan pembangunan fasilitas pemurnian atau smelter alumunium. Smelter tersebut ditargetkan mulai beroperasi pada 2025.

Presiden Direktur Adaro Minerals Indonesia, Christian Ariano Rachmat mengatakan kebutuhan alumunium di Indonesia akan semakin besar. Namun saat ini, kebutuhan tersebut masih disuplai dari impor. Menurutnya, rata-rata kebutuhan alumunium nasional mencapai satu juta ton per tahun.

"Kita mau bangun smelter 500 ribu ton. Jadi kalau harga tadinya impor satu juta ton seharga US$ 2.500 per ton berarti nilainya US$ 2,5 miliar. Kalau ini jadi bangun smelter, nilai impor kita berkurang setengah," ujar Ariono dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa 9 Mei 2023.

Padahal, kata Ariono, bahan baku dari aluminium tersebut yakni bauksit mentah berasal dari Indonesia, tetapi impor aluminum masih terus berjalan. “Dari bauksit akan diproduksi menjadi alumina yang menjadi bahan dasar alumunium di luar negeri, lalu diimpor kembali ke Indonesia,” jelasnya.

Maka dari itu, Adaro Minerals berupaya menggenjot pembangunan smelter aluminium yang ada di Indonesia. Apabila rampung, smelter akan mampu memproduksi sebesar 500 ribu ton dari kebutuhan aluminium Indonesia saat ini sebesar 1 juta ton per tahun. 

“Nantinya produksi juga akan ditingkatkan secara bertahap hingga 1,5 juta ton per tahun,” ucap dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara itu, Direktur Adaro Minerals Totok Azhariyanto mengatakan saat ini perseroan telah meneken kerja untuk mengakomodir kebutuhan smelter setelah rampung dengan beberapa produsen alumina lokal termasuk perusahaan trader sebesar 50 persen untuk smelter tersebut, sementara sisanya masih akan mengandalkan impor.

“Total nilai investasi termasuk pembangkit mencapai US$ 2 miliar. Sementara perjanjian suplai alumina akan finalisasi sekitar 6 bulan sebelum commercial operation date,” kata Totok pada kesempatan yang sama.

Rencananya, Toto menuturkan pemurnian dan smelter aluminium tersebut beroperasi di kuartal II tahun 2025 dengan kapasitas 500.000 ton di tahap pertama. 

Pilihan EditorAdaro Minerals Tak Bagikan Dividen, Laba Bersih 2022 untuk Belanja Modal dan Dana Cadangan

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ekonom: Hilirisasi Kunci Menjaga Kinerja Investasi di Tahun Politik

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo (tengah) bersama Presiden Komisaris AMNT Hilmi Panigoro (kiri) dan Presiden Direktur PT Amman Mineral Nusa Tenggara (PT AMNT) Rachmat Makassau (ketiga kanan) saat meninjau proyek pembangunan smelter PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) di Dusun Otak Keris, Maluk, Sumbawa Barat, NTB, Selasa 20 Juni 2023. Pemerintah mendorong pembangunan fasilitas pengolahan mineral atau smelter sebagai bagian program hilirisasi guna meningkatkan nilai tambah komoditas sehingga dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi Indonesia. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
Ekonom: Hilirisasi Kunci Menjaga Kinerja Investasi di Tahun Politik

Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro berpendapat hilirisasi bisa menjadi kunci untuk menjaga kinerja investasi pada tahun politik.


Bos Freeport Sebut Progres Smelter Gresik Capai 76 Persen, Rampung Mei 2024

1 hari lalu

Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas saat ditemui di acara Safe Forum 2023 di Jakarta pada Selasa, 26 September 2023. TEMPO/Amelia Rahima Sari
Bos Freeport Sebut Progres Smelter Gresik Capai 76 Persen, Rampung Mei 2024

Presiden Direktur PT. Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas mengungkapkan progres pembangunan smelter tembaga di Gresik, Jawa Timur.


Jadi Tulang Punggung Industri Nikel, AEER: Buruh Malah Jadi Pihak Paling Menderita

1 hari lalu

Ilustrasi buruh. Pixabay
Jadi Tulang Punggung Industri Nikel, AEER: Buruh Malah Jadi Pihak Paling Menderita

Ironisnya, buruh juga menjadi pihak yang paling menderita akibat minimnya penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).


Soroti Ketenagakerjaan di Industri Nikel, Faisal Basri: Kita Dijual Murah

2 hari lalu

Ekonom Faisal Basri dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
Soroti Ketenagakerjaan di Industri Nikel, Faisal Basri: Kita Dijual Murah

Dalam laporan Aksi Ekologi dan Emansipasi Rakyat (AEER), China disebutkan sebagai penentu di balik kesuksesan hilirisasi nikel di Indonesia.


Luhut Klaim Indonesia Menjadi Panutan Negara Lain terkait Hilirisasi, Digitalisasi, dan Dana Desa

2 hari lalu

Luhut Binsar Pandjaitan. TEMPO/ Moh Khory Alfarizi
Luhut Klaim Indonesia Menjadi Panutan Negara Lain terkait Hilirisasi, Digitalisasi, dan Dana Desa

Menteri Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Indonesia menjadi panutan negara lain di bidang hilirisasi, digitalisasi, dan dana desa.


Pemerintah Naikkan Target Penerimaan Bea Cukai 2024 jadi Rp 320 Triliun, Realistis?

5 hari lalu

Ilustrasi kapal pengangkut peti kemas ekspor dan impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
Pemerintah Naikkan Target Penerimaan Bea Cukai 2024 jadi Rp 320 Triliun, Realistis?

Pemerintah menaikkan target penerimaan kepabeanan dan cukai pada tahun depan. Apakah target itu realistis mengingat penerimaan bea cukai per Agustus 2023 tengah menurun?


Hilirisasi Sebabkan Penerimaan Bea Cukai Turun, Ini Penjelasannya

5 hari lalu

Ilustrasi Bea dan Cukai. TEMPO/Tony Hartawan
Hilirisasi Sebabkan Penerimaan Bea Cukai Turun, Ini Penjelasannya

Penerimaan bea cukai per Agustus 2023 disebut mengalami penurunan karena hilirisasi. Ini penjelasannya.


Syahrul Yasin Limpo Sebut Tren Pencapaian Ditjen Peternakan 1 Tahun Terakhir Cukup Baik: Tapi Masih Banyak PR

5 hari lalu

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (tengah) memberikan keterangan pers seusai acara Bulan Bakti Peternak dan Kesehatan Hewan ke-187 yang digelar di Asrama Haji Donohudan, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Jumat, 22 September 2023.TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Syahrul Yasin Limpo Sebut Tren Pencapaian Ditjen Peternakan 1 Tahun Terakhir Cukup Baik: Tapi Masih Banyak PR

Syahrul Yasin Limpo menyebut Kementan memiliki banyak program unggul serta layanan kredit usaha rakyat yang bisa diakses para peternak.


Penerimaan Bea Cukai Turun karena Hilirisasi, Begini Strategi Sri Mulyani

6 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani saat menyampaikan Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM dan PPKF) RAPBN tahun 2024 dalam Rapat Paripurna ke-23 masa persidangan V tahun 2022-2023 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, 19 Mei 2023. TEMPO/M Taufan Rengganis
Penerimaan Bea Cukai Turun karena Hilirisasi, Begini Strategi Sri Mulyani

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan strateginya menjaga penerimaan negara, meskipun penerimaan bea cukai turun karena hilirisasi.


Jokowi Minta Perusahaan Lakukan Reklamasi Pasca-Tambang, Jatam: Hanya Gimik

7 hari lalu

Ilustrasi pertambangan
Jokowi Minta Perusahaan Lakukan Reklamasi Pasca-Tambang, Jatam: Hanya Gimik

Jatam mengatakan pernyataan Jokowi bahwa setiap perusahaan tambang harus melakukan reklamasi pasca-eksplorasi hanya sekadar gimik.