TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus menyiapkan penerapan sistem transaksi tol non-tunai nirsentuh Multi Lane Free Flow (MLFF). Targetnya, uji coba bakal dilakukan tahun ini di Jalan Tol Bali Mandara.
"Setelah itu (uji coba di Bali), kami akan evaluasi. Jika berjalan lancar, akan kami replikasi di ruas tol yang lain," ujar Direktur Jalan Bebas Hambatan Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, Triono Junoasmono, ketika ditemui di komplek Kementerian PUPR, Rabu, 10 Mei 2023. "Jadi, nanti ada sekitar 40 ruas tol yang akan kami terapkan MLFF."
Triono berujar saat ini persiapan sudah sampai pada tahap teknis. Namun tak hanya menyiapkan peralatan, kata Triono, kementeriannya juga menyiapkan peraturan pemerintah (PP) untuk legalitasnya.
"Rancangan PP sedang kami siapkan dan kami harap bisa selesai Juni," tuturnya.
Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Mohammad Zainal Fatah sebelumnya mengatakan uji coba sistem MLFF direncanakan pada Juni 2023. Zainal berharap penggunaan sistem transaksi nontunai nirsentuh atau MLFF dalam transaksi tol akan menghilangkan antrean kendaraan seperti yang masih ditemukan dalam sistem transaksi e-toll saat ini.
Mengutip siaran pers Kementerian PUPR, sistem MLFF merupakan sistem yang menggunakan teknologi Global Navigation Satellite System (GNSS) dan melakukan transaksi melalui aplikasi Cantas yang dintegrasikan dengan data Electronic Registration and Identification (ERI) atau data kepemilikan kendaraan yang dimiliki oleh Korlantas Polri. Salah satu manfaat dengan kehadiran sistem transaksi MLFF ini adalah efisiensi biaya operasi dan juga meminimalisir bahan bakar kendaraan.
Pilihan Editor: Wacana Pembangunan Jalan Tol Puncak, Kementerian PUPR: Butuh Biaya Sekitar Rp 25 T
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini