TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan fintech PT Komunal Sejahtera Indonesia atau Komunal Indonesia memiliki produk DepositoBPR by Komunal—aplikasi marketplace deposito BPR. Melalui aplikasi tersebut, perusahaan itu menyediakan akses terhadap produk deposito dari 250 lebih BPR yang sudah dikurasi keamanannya oleh tim Komunal.
CEO Komunal Indonesia Hendry Lieviant menjelaskan dirinya melihat financial gap yang besar di mana sektor UMKM memerlukan dukungan pendanaan. Sementara dia melihat BPR memerlukan dukungan modal untuk dapat menyalurkan permodalan kepada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
“Untuk itu kami luncurkan solusinya yakni dengan cara mendigitalisasi BPR dengan produk DepositoBPR by Komunal,” ujar dia dalam konferensi pers Komunal Indonesia's Neo Rural Bank Pioneer di kantornya, Sampoerna Strategic Square Building, North Tower Lantai 6, Jakarta Selatan, pada Selasa, 9 Mei 2023.
Sehingga, dia melanjutkan, nasabah di seluruh Indonesia dapat dengan mudah menempatkan dana mereka di deposito BPR melalui aplikasi tersebut. Kemudian BPR dapat menyalurkan dana tersebut kepada UMKM yang telah lama menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia.
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada Oktober 2022 lalu menyebutkan, jumlah UMKM mencapai 99 persen dari keseluruhan unit usaha di Indonesia. Kontribusi UMKM terhadap produk domestik bruto atau PDB juga telah mencapai 60,5 persen.
“Sektor UMKM mampu menyerap hingga 96,9 persen dari total penyerapan tenaga kerja nasional. Sehingga peran penting UMKM terhadap perekonomian Indonesia tidak perlu diragukan lagi kontribusinya,” tutur Hendry.
Namun, sektor UMKM masih mengalami kesulitan dalam mengakses permodalan yang menjadi salah satu faktor yang menyulitkan kemajuannya. Melihat masalahan itu, kata dia, Komunal sebagai perusahaan teknologi finansial bergerak cepat mencari solusinya, salah satunya dengan menghadirkan DepositoBPR by Komunal.
Menurut dia, berdasarkan pengamatan Komunal, mayoritas UMKM berada di kota-kota tier 2 dan 3, seperti halnya keberadaan BPR. Karena itu, dengan 6.000 kantor cabang di Indonesia, Hendry berujar, BPR dapat menjangkau UMKM dengan lebih efektif lantaran memiliki local presence yang kuat.
“Sehingga kerja sama Komunal dalam penyediaan teknologi digital untuk BPR telah menjadi simbiosis mutualisme, alias kerja sama yang saling menguntungkan,” ucap dia.
Selain itu, BPR juga telah beroperasi selama puluhan tahun di berbagai daerah dan memiliki local presence dan local knowledge yang kuat. “Bersama BPR, Komunal yakin dapat menjadi tulang punggung dalam mengatasi kesenjangan inklusi finansial yang ada saat ini, khususnya yang dialami oleh UMKM kita,” tutur Hendry.
Pilihan Editor: Sebut 67 Persen Masyarakat Siap Tinggalkan Uang Tunai, Visa Indonesia: Semakin Maju
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.