Untuk mengatasi keterlambatan ini dan memastikan kenyamanan penumpang, Batik Air telah melakukan beberapa tindakan. Pertama, tim teknis bekerja dengan cepat dalam memperbaiki potensi (indikasi) retakan pada kaca kokpit bagian kiri pesawat.
“Batik Air memberikan prioritas tertinggi pada perbaikan tanpa mengabaikan standar keselamatan yang tinggi,” ucap Danang.
Tindakan kedua, Batik Air melakukan upaya maksimal dengan mengatur ulang jadwal para penumpang. Tim layanan pelanggan Batik Air di Ternate menghubungi langsung penumpang di bandar udara yang terganggu perjalanannya dengan menyampaikan informasi lebih lanjut sesuai perkembangan terbaru termasuk mengenai penjadwalan ulang keberangkatan.
Ketiga, Batik Air memahami atas ketidaknyaman yang terjadi dari keterlambatan ini bagi penumpang. “Oleh karena itu, Batik Air memberikan kompensasi (delay management) menurut ketentuan atau aturan yang berlaku kepada penumpang,” ujar dia.
Keempat, dikarenakan pengerjaan perbaikan membutuhkan waktu ekstra, Batik Air memutuskan untuk mendatangkan pesawat pengganti dari Makassar yaitu Airbus 320-200 registrasi PK-LUH. Ini merupakan upaya mengutamakan kelancaran perjalanan para penumpang.
“Pesawat tiba di Ternate pukul 13.50 WIT. Batik Air telah menerbangkan kembali penerbangan nomor ID-6141, pesawat mengudara pukul 16.08 WIT dari Bandar Udara Sultan Babullah dan memiliki waktu kedatangan di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang pukul 17.27 WIB,” kata Danang.
Pilihan editor: Batik Air Buka Penerbangan ke Maladewa dari Enam Kota di Indonesia
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini