Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penyebab Krisis Perbankan di AS

Reporter

image-gnews
Seorang nasabah diantar ke kantor pusat Silicon Valley Bank di Santa Clara, California, AS, 13 Maret 2023. Salah satu penyebab kebangkrutan SVB adalah kenaikan suku bunga agresif The Fed selama setahun terakhir. Untuk menopang neraca, perusahaan menjual US$2,25 miliar saham baru. REUTERS/Brittany Hosea-Small
Seorang nasabah diantar ke kantor pusat Silicon Valley Bank di Santa Clara, California, AS, 13 Maret 2023. Salah satu penyebab kebangkrutan SVB adalah kenaikan suku bunga agresif The Fed selama setahun terakhir. Untuk menopang neraca, perusahaan menjual US$2,25 miliar saham baru. REUTERS/Brittany Hosea-Small
Iklan

TEMPO.CO, JakartaPemerintah Amerika Serikat (AS) meluncurkan keputusan darurat pada Maret 2023 untuk menopang kepercayaan masyarakat pada sistem perbankan. Hal ini menyusul kejatuhan Silicon Valley Bank dan Signature Bank yang telah mencetak sejarah. Kegagalan dua bank secara sangat cepat ini adalah contoh sempurna dari “bank runs”, yakni fenomena ketika terlalu banyak deposan menarik dana mereka pada saat bersamaan.

Presiden Joe Biden kemudian berjanji untuk mengambil tindakan terhadap pihak-pihak yang bertanggung jawab atas krisis perbankan di AS. Peristiwa itu terjadi setelah dua bank besar runtuh dalam tiga hari hingga menimbulkan ancaman krisis keuangan besar.

Apa Penyebabnya?

Alasan krisis perbankan di AS bisa menjadi masalah yang lebih dalam. Polemik tersebut berkaitan dengan kesalahan ekosistem perbankan yang berfokus pada rekor inflasi, neraca yang janggal, dan kenaikan suku bunga.

Kepala Federal Deposit Insurance Corp (FDIC), Martin Gruenberg, juga memperingatkan tentang risiko $620 miliar yang mengintai di sistem keuangan AS. Sempat terjadi pertikaian besar antara tiga bank di mana Silvergate Capital menjadi pihak ketiga yang menyerah.

Naiknya Suku Bunga Memicu Pertikaian

Bank menghadapi risiko suku bunga ketika suku bunga meningkat dengan cepat dalam rentang waktu yang lebih singkat. Inilah yang sebenarnya terjadi di AS, The Fed telah menaikkan suku bunga secara agresif sejak Maret 2022. Dalam upaya untuk mengendalikan inflasi, bank sentral AS itu telah menaikkan suku bunga sebesar 4,5 persen hingga Maret 2023. Hal tersebut mengakibatkan lonjakan harga yang sepadan.

Imbal hasil pada nota Departemen Keuangan AS selama satu tahun mencapai titik tertinggi dalam 17 tahun terakhir, yakni sebesar 5,25 persen, naik dari kurang dari 0,5 persen pada awal 2022. Imbal hasil dalam 30 tahun juga telah naik hampir 2 persen. Pejabat beralasan bahwa karena hasil pada keamanan naik, harganya mulai turun. Kenaikan suku bunga yang begitu cepat dalam waktu singkat menyebabkan nilai pasar surat utang yang diterbitkan sebelumnya anjlok—baik itu obligasi korporasi maupun surat utang negara—terutama untuk surat utang yang berjangka waktu lebih panjang.

Sebagai contoh, keuntungan 2 persen dalam imbal hasil obligasi 30 tahun dapat menyebabkan nilai pasarnya turun sekitar 32 persen. Istilah sederhananya, risiko suku bunga yang menyebabkan penurunan nilai pasar sekuritas bukanlah masalah besar selama si pemilik dapat memegangnya sampai jatuh tempo, di saat ia akan dapat mengumpulkan jumlah awalnya tanpa menghadapi kerugian apa pun. Satu-satunya kerugian akan tetap tersembunyi di neraca bank dan akan hilang seiring berjalannya waktu.

Namun, jika pemilik harus menjual sekuritas sebelum jatuh tempo pada saat nilai pasar lebih rendah dari nilai nominal aslinya, kerugian yang belum direalisasi menjadi kerugian yang nyata. Itulah yang salah dengan Silicon Valley Bank. Deposan mengatasi defisit kas mereka, mulai menarik simpanan ketika suku bunga tinggi, dan mengakibatkan pertikaian besar-besaran.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hal ini bahkan menimbulkan pertanyaan besar pada regulator apakah tindakan mereka cukup efektif untuk melindungi bank dan pelanggan.

Bicara tentang Risiko Likuiditas

Pertikaian terjadi ketika nasabah Silicon Valley Bank mulai menarik simpanan mereka melebihi apa yang dapat dibayar bank dengan menggunakan cadangan kasnya. Sehingga untuk membantu memenuhi kewajibannya, bank memutuskan untuk menjual $21 miliar portofolio sekuritas dengan kerugian $1,8 miliar. Pengurasan ekuitas ini membuat pemberi pinjaman mencoba untuk mengumpulkan modal baru lebih dari $2 miliar.

Seruan kenaikan ekuitas memberi peringatan kepada nasabah Silicon Valley Bank yang sudah kehilangan kepercayaan pada bank dan bergegas menarik uang tunai. Di era digital ini, fenomena bank run seperti itu dapat menyebabkan bank individu yang sehat sekalipun bangkrut dalam hitungan hari.

Krisis Perbankan AS Belum Berakhir

Semua bank sedang menghadapi risiko suku bunga terkini pada beberapa kepemilikan mereka karena kampanye kenaikan suku bunga The Fed.

Keputusan pemerintah AS untuk menyokong semua deposit Silicon Valley Bank dan Signature Bank terlepas dari ukurannya akan memperkecil kemungkinan bank dengan lebih sedikit uang tunai dan lebih banyak sekuritas di jurnal mereka akan menghadapi kekurangan likuiditas karena penarikan besar-besaran yang didorong oleh kepanikan massal. Namun, data bank AS menunjukkan bahwa lebih dari $1 triliun simpanan bank saat ini tidak diasuransikan sehingga timbul keraguan bahwa krisis perbankan AS belum berakhir.

Pilihan editor: IHSG Sesi I Rontok, Ditutup di Level 6.750,5

NIA HEPPY | SYAHDI MUHARRAM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

5 hari lalu

Bank Jepara Artha. Dok: BPR
Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

Bank perkreditan rakyat (BPR) dan bank umum merupakan dua entitas keuangan yang memberikan layanan perbankan. Apa perbedan keduanya?


OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

5 hari lalu

Ilustrasi Otoritas Jasa Keuangan atau OJK. Tempo/Tony Hartawan
OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

Dalam empat bulan di 2024 ada 10 bank perkreditan rakyat (BPR) yang bangkrut dan dicabut izin usahanya oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.


15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

8 hari lalu

Ilustrasi wanita karier atau bekerja. shutterstock.com
15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.


Bank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri

16 hari lalu

Kondisi penukaran uang baru yang digelar Bank Indonesia (BI) di Istora Senayan, Sabtu, 30 Maret 2024. Bank Indonesia menyediakan kuota penukar sebanyak 5 ribu orang dengan maksimal nilai tukar sebesar Rp 4 juta. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Bank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri

Bank Indonesia (BI) mencatat total penukaran uang baru mencapai Rp 1,13 triliun per 3 April 2024 atau H-7 Lebaran.


Bank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran

18 hari lalu

Bank BJB hadirkan Ramadan Fair di rest area Tol Cipali. (Foto: Bank BJB)
Bank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran

Selama periode libur Hari Raya Idul Fitri, Bank BJB tetap membuka beberapa jaringan kantor melalui kegiatan operasional terbatas dan layanan weekend banking.


Terkini: Tol Bocimi Ambrol Penanganan Permanen Setelah Lebaran, Anggota DPR Usul Jasa Marga Buat Rest Area Fungsional

21 hari lalu

Petugas melintas di sekitar jalan tol yang amblas di ruas tol Bocimi KM 64, Sukabumi, Jawa Barat, Kamis, 4 April 2024. Jalan tol Bocimi KM 64 yang amblas pada Rabu (3/4) malam tersebut mengakibatkan satu mobil dan dua orang terperosok dan arus lalu lintas dari Jakarta menuju Sukabumi dialihkan ke pintu keluar tol Cigombong. ANTARA FOTO/Henry Purba
Terkini: Tol Bocimi Ambrol Penanganan Permanen Setelah Lebaran, Anggota DPR Usul Jasa Marga Buat Rest Area Fungsional

Ruas jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi atau Tol Bocimi mengalami longsor, diduga karena intensitas hujan deras pada Rabu malam


BCA Umumkan Penyesuaian Jadwal Operasional selama Libur Lebaran

21 hari lalu

Berikut ini KCU dan KCP Bank BCA yang beroperasi saat weekend. Nasabah bisa melakukan transaksi di akhir pekan mulai jam 10.00-15.00. Foto: Canva
BCA Umumkan Penyesuaian Jadwal Operasional selama Libur Lebaran

BCA mengumumkan penyesuaian jadwal operasional kantor cabang selama periode libur Idul Fitri 2024 berdasarkan hari libur yang ditetapkan pemerintah.


Restrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Sebagian Debitur Terdampak Telah Masuk Tahap Normalisasi

23 hari lalu

Restrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Sebagian Debitur Terdampak Telah Masuk Tahap Normalisasi

Bank Mandiri menyatakan bahwa kondisi para debiturnya yang terdampak Covid-19 telah kembali normal.


OJK Umumkan Restruktursisasi Kredit Perbankan Covid-19 Berakhir, Begini Artinya Bagi Pelaku Usaha

23 hari lalu

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar memberikan buku Taksonomi Untuk Keuangan Berkelanjutan Indonesia kepada Presiden Joko Widodo saat Pertemuan Industri Jasa Keuangan Tahun 2024 di Jakarta, Selasa 20 Februari 2024. Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK) merupakan wadah penyampaian arah kebijakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kepada Industri Jasa Keuangan, serta sebagai bentuk akuntabilitas dan transparansi kinerja OJK kepada publik. PTIJK 2024 mengambil tema Sektor Jasa Keuangan yang Kuat dan Stabil untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan. TEMPO/Subekti.
OJK Umumkan Restruktursisasi Kredit Perbankan Covid-19 Berakhir, Begini Artinya Bagi Pelaku Usaha

OJK sampaikan restrukturisasi kredit perbankan untuk mengatasi dampak Covid-19 berakhir pada 31 Maret 2024,. Apa artinya bagi pelaku usaha?


Terpopuler: Libur Panjang Banyak Penumpang Commuter Line Turun di Stasiun Dekat Pusat Perbelanjaan, OJK Sebut Restrukturisasi Kredit Covid-19 Berakhir

24 hari lalu

Sejumlah calon penumpang memasuki gerbong kereta rel listrik (KRL) Commuter Line Jabodetabek di Stasiun KA Tanah Abang, Jakarta, Rabu, 5 Januari 2022. Kondisi stasiun tersebut terpantau padat penumpang saat jam pulang kerja di tengah kembali ditetapkannya status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 2 di Jakarta oleh pemerintah. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Terpopuler: Libur Panjang Banyak Penumpang Commuter Line Turun di Stasiun Dekat Pusat Perbelanjaan, OJK Sebut Restrukturisasi Kredit Covid-19 Berakhir

KAI Commuter mencatat total pengguna commuter line Jabodetabek selama libur panjang mencapai 1,6 juta orang.