TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Majelis Profesi dan Etik Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Agus Taufik Mulyono menyebutkan bahwa jumlah pengguna kendaraan umum meningkat hingga 6 persen selama arus mudik dan balik Lebaran 2023. Angka tersebut lebih besar dari data Kementerian Perhubungan yang menyebutkan pengguna kendaraan umum meningkat 3,36 persen.
“Karena memang antusias masyarakat. Sekarang ini kalau saya lihat kesadaran masyarakat untuk naik angkutan umum juga luar biasa,” ujar dia dalam acara virtual Market Review IDX Channel pada Selasa, 2 Mei 2023.
Agus mencontohkan, angkutan bus jarak jauh pelayanannya sudah cukup baik. Artinya, kata dia, banyak masyarakat yang tidak ingin naik pesawat atau kereta, melainkan menggunakan bus saat mudik atau balik. Salah satunya rute Jakarta-Malang atau Jakarta-Surabaya.
“Ini memang sudah luar biasa terjadi migrasi penumpang dari pesawat atau kereta ke bus,” tutur Agus.
Sementara, Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati menjelaskan pergerakan penumpang terbesar pada H+7 Lebaran didominasi oleh penumpang angkutan udara. Angkanya sebanyak 288.633 atau 29,52 persen dari total pengguna angkutan umum.
Disusul oleh angkutan penyeberangan 215.339 orang (22,02 persen), angkutan jalan atau AKAP 214.941 orang (21,983 persen), angkutan kereta api 174.941 orang (17,90 persen), dan angkutan laut 83.848 orang (8,58 persen). Sementara itu, jumlah penumpang angkutan umum secara kumulatif mulai H-8 sampai dengan H+7 mencapai 14.722.305 orang.
“Jumlah ini meningkat 7,18 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2022 lalu sebesar 13.735.773 orang,” ucap Adita.
Data Kemenhub mengungkap jumlah penumpang angkutan udara menjadi yang tertinggi, yaitu sebanyak 4.151.238 orang. Kemudian disusul angkutan sungai danau dan penyeberangan (ASDP) sebesar 3.622.015 orang, angkutan jalan 2.998.921 orang, angkutan kereta api 2.712.971 orang, dan angkutan laut 1.226.005 orang.
Pada masa arus mudik yang dipantau mulai H-8 sampai dengan H1 Lebaran, jumlah pengguna angkutan umum mencapai 7.347.537 orang. Sedangkan pada masa arus balik yang dipantau mulai H2 sampai dengan H+7 Lebaran jumlahnya mencapai 7.770.234 orang.
“Terdapat selisih 422.697 orang atau 5,75 persen lebih banyak pada masa arus balik dibanding arus mudik,” kata Adita.
Baca juga: Anak Yasonna Laoly Diduga Monopoli Bisnis Lapas, Ini Penjelasan Kementerian Hukum dan HAM
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.