TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengungkapkan terjadi kenaikan harga minyak goreng di sejumlah wilayah Indonesia bagian timur. Harga tersebut, menurutnya, telah melampaui harga eceran tertinggi (HET) yaitu Rp 14.000 per liter.
Kemendag berencana akan memberikan insentif regional sebagai upaya pemerataan harga minyak goreng.
"Strategi untuk menjaga HET terjadi keseluruh wilayah Indonesia," ucap Isy Karim Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag usai konferensi pers di kantor Kemendag, Jakarta Pusat pada Kamis, 23 April 2023.
Dia menyatakan Kemendag segera menetapkan angka insentif regional yang nanti diberikan. Angka yang ditetapkan akan berdasarkan hasil evaluasi sebelum Lebaran Idul Fitri 2023. Hasil evaluasi itu, ucap Isy, akan didiskusikan dengan kementerian dan lembaga terkait secara mendalam.
Menurut Isy, harga minyak goreng yang sesuai HET Rp 14.000 per liter hanya terjadi di kota-kota besar. Berdasarkan hasil evaluasi Satgas Pangan Polri menjelang Lebaran Idul Fitri lalu, harga minyak goreng curah dan Minyakita mencapai Rp 15.000 sampai Rp 16.000 per liter. Sedangkan harga minyak goreng premium mencapai Rp 20.300 per liter.
Adapun soal ketersediannya, Perwakilan Satgas Pangan Kombes Eka Mulyani mengatakan stok minyak goreng masih aman. Berdasarkan pantauan di 1.900 pasar, kata dia, justru pasokannya melebihi permintaan konsumen atau surplus. Padahal, Satgas Pangan mencatat banyak produsen yang tidak melakukan produksi menjelang Lebaran 2023.
Selanjutnya: Daftar harga minyak goreng curah tertinggi