TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteororologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG memprediksi sejumlah wilayah di Indonesia akan diguyur hujan lebat tiga hari ke depan. Bagaimana antisipasi PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) atau ASDP terhadap cuaca buruk ketika mudik Lebaran tahun ini?
ASDP merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bisnis jasa penyeberangan dan pelabuhan terintegrasi. Pelabuhan Merak, Banten dan Pelabuhan Bakauheni, Lampung menjadi contoh beberapa pelabuhan yang dikelola ASDP.
Sekretaris Perusahaan ASDP Shelvy Arifin mengatakan terus memonitor perkembangan cuaca dan gelombang tinggi dan berkoordinasi intensif, khususnya dengan BMKG, kepolisian/TNI dan otoritas pelabuhan sebelum kapal feri melakukan pelayaran.
"Selain itu, manajemen secara aktif dan berkelanjutan menyampaikan informasi kepada pengguna jasa jika terdapat keterlambatan pelayanan yang timbul dikarenakan cuaca ekstrim," kata Shelvy
Lebih lanjut, dia mengimbau seluruh pengguna jasa kapal feri khususnya lintasan tersibuk, Merak - Bakauheni agar tetap berhati-hati. "(Khususnya) saat melakukan penyeberangan, mewaspadai cuaca buruk, dan pastikan kondisi stamina dan kendaraan agar tetap sehat dan prima," ujar Shelvy.
Dia juga menjelaskan, pada angkutan Lebaran tahun ini tercatat total pantauan sebanyak 8 lintasan penyeberangan di bawah koordinasi 9 cabang. Ia pun memastikan kesiapan sarana dan prasarana memadai, sehingga bisa memberikan pelayanan prima kepada seluruh pengguna jasa.
"Tercatat, dermaga siap operasi sebanyak 51 unit, dengan total kapal yang beroperasi sebanyak 218 unit (50 unit kapal ASDP, dan 165 unit non-ASDP, 2 unit milik ALP, dan 1 unit Pelni)," tutur Shelvy.
Shelvy juga menjelaskan strategi layanan penyeberangan yang disiapkan ASDP. Jika kondisi operasi berjalan normal, kata dia, pola pengoperasian kapal akan dilakukan sesuai jadwal.
Jika kondisi operasi berlangsung padat, akan dilakukan opsi penambahan jadwal operasi kapal oleh Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) selaku regulator, lalu penambahan trip, dan kuota.
"Sedangkan, jika operasi sangat padat, maka pola yang diterapkan adalah akan dilakukan percepatan layanan bongkar muat kapal (port time), penambahan kuota, dan alternatif pelabuhan perbantuan," bebernya.
Sementara itu, BMKG telah memberikan peringatan dini cuaca 20 hingga 22 April 2023. Dinukil dari laman resminya, ada beberapa wilayah yang berpotensi terjadi hujan lebat disertai kilat atau petir dan angin kencang.
Pada 20 April 2023, wilayah yang berpotensi hujan lebat adalah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kep. Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Kep. Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.
Pada 21 April 2023, wilayah yang berpotensi hujan lebat adalah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kep. Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Kep. Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, dan Papua.
Pada 22 April 2023, wilayah yang berpotensi hujan lebat adalah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Kep. Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Papua Barat, dan Papua.
Pilihan Editor: Dirut ASDP: Pemudik yang Belum Bertiket, Kendaraan akan Diputar Keluar Pelabuhan
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.