TEMPO.CO, Jakarta - Keberadaan logo halal menjadi sangat penting bagi konsumen Muslim di Indonesia ketika membeli produk makanan dan minuman. Hasil survei terbaru dari perusahaan riset berbasis digital, Populix menunjukkan, 93 persen responden menjadikan logo halal sebagai pertimbangan yang paling utama ketika membeli sebuah produk.
“Terlebih di bulan Ramadan ini masyarakat akan lebih menjaga produk yang akan disantap,” kata Eileen Kamtawijoyo, Co-Founder dan Chief Operating Officer (COO) Populix, Selasa, 18 April 2023.
Logo halal pada kemasan produk membuat konsumen muslim merasa aman dan ada jaminan kualitas mutu dari produk. Selain itu, aspek lain yang dianggap penting konsumen menyangkut informasi kandungan produk yang jelas, memenuhi kebutuhan, dan kemasan yang ramah lingkungan.
Survei itu melibatkan 1.014 orang lelaki dan perempuan muslim berusia 17 hingga 55 tahun. Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri pada 2021, jumlah penduduk muslim Indonesia sebanyak 237 juta orang.
Sementara menurut Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), nilai belanja produk halal dari umat Muslim Indonesia mencapai US$ 135 miliar per tahun.
Namun begitu dari hasil survei itu juga diketahui dalam enam bulan terakhir, sebanyak 39 persen konsumen muslim tetap membeli produk tanpa logo halal. Alasannya karena mereka percaya produk yang dibelinya tidak mengandung bahan-bahan yang tidak halal.
Dalih lainnyam adalah belum ada produk halal yang manfaatnya setara. Sebagian lagi mengaku tahu produsennya sedang mengurus logo halal, dan prosesnya tidak mudah.
Selanjutnya: Kecenderungan konsumen muslim dari hasil survei itu...