TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik atau BPS melaporkan nilai ekspor pada triwulan I/2023 atau pada bulan Maret 2023 mencapai US$23,50 miliar atau naik 9,89 persen secara mounth to mounth (mtm) dibanding bulan sebelumnya.
Deputi Bidang Metodologi dan Informasi Statistik BPS Imam Machdi mengatakan, dalam tiga tahun terakhir, pertumbuhan ekspor bulan Maret mengalami peningkatan secara mounth to mounth, namun pertumbuhan itu tidak setinggi pada 2022 dan 2021.
"Secara Year on Year (YoY), nilai ekspor Maret turun 11,33 persen jika di bandingkan dengan Maret 2022," kata Imam dalam konferensi pers, Senin 17 April 2023.
Imam menjelaskan, meskipun secara bulanan nilai ekspor mengalami kenaikan, namun secara tahunan nilai ekspor mengalami penurunan yang signifikan pada Maret 2023, setelah terus mengalami perlambatan sejak pertengahn tahun 2022.
"JIka lihat lebih rinci lagi bahwa ekspor migas Maret 2023 itu turun 4,76 persen dibandingkan Maret 2022, untuk ekspor non migas turun sebesar 11,70 persen," kata Imam.
Imam mengatakan, pada Maret 2023 nilai ekspor migas mencapai US$ 1,34 miliar atau naik 12,79 persen dibandingkan dengan bulan Februari 2023. Kemudian untuk ekspor non migas senilai US$ 22,16 miliar atau naik 9,71 persen dengan rincian sektor pertanian sebesar US$ 0,38 miliar, sektor tambang dan lainnya sebesar US$ 5,15 miliar dan sektor industri pengolahan dengan nilai US$ 16,62 miliar.
Selanjutnya: non migas menyumbang 94,30 persen dari total ekspor