TEMPO.CO, Jakarta - International Monetary Fund atau IMF memproyeksikan ekonomi Indonesia sebagai salah satu yang paling solid di tengah perlambatan global. Dalam laporan World Economic Outlook edisi April 2023 yang dirilis Selasa, 11 April 2023, IMF merevisi ke atas pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk 2023 dari 4,8 persen menjadi 5 persen, dan outlook 2024 cukup sehat di tingkat 5,1 persen.
“Kenaikan proyeksi pertumbuhan ekonomi oleh IMF ini menunjukkan bahwa Indonesia masih menjadi salah satu bright spot di tengah situasi global yang penuh ketidakpastian,” ujar Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu lewat keterangan tertulis dikutip pada Jumat, 14 April 2023.
Sejalan dengan proyeksi IMF, perekonomian Indonesia terus menunjukkan resiliensi dan penguatan. Hingga Maret 2023, Purchasing Managers Index atau PMI Manufaktur Indonesia konsisten berada di level ekspansif selama 19 bulan berturut-turut, di saat PMI Manufaktur global masih di zona kontraktif.
Di sisi konsumsi, indeks penjualan ritel dan keyakinan konsumen masih tinggi, dengan inflasi yang relatif moderat di tingkat 5 persen Yaer on Year (YoY). Posisi eksternal Indonesia, menurut Febrio, juga tetap sehat, didukung neraca perdagangan yang membukukan surplus dalam 35 bulan berturut-turut.
Sejalan dengan perputaran roda ekonomi yang positif, penerimaan negara tumbuh baik dibarengi dengan belanja negara yang lebih berkualitas. Pemerintah, dia berujar, terus berupaya menjaga momentum pemulihan dan stabilitas perekonomian nasional.
“Dengan kontribusi permintaan domestik yang besar, berbagai upaya untuk mengendalikan inflasi agar tetap berada pada level moderat menjadi sangat krusial. Untuk terus menjaga momentum pemulihan ekonomi dan daya beli masyarakat,” ucap Febrio.
Selanjutnya: IMF memperkirakan perekonomian global 2,8 persen