TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama ID FOOD Frans Marganda Tambunan mengatakan pihaknya telah ditugaskan mengimpor gula tahun ini sebanyak 107,9 ribu ton. Adapun ID FOOD mendapat tugas pengadaan gula kristal putih sebanyak 127,9 juta, sebanyak 20.000 ton akan diserap dari dalam negeri sedangkan sisanya 107,9 ribu ton adalah gula impor.
"Pengadaan gula impor ini untuk bisa mengacu pada harga acuan keekonomian 13.500 per kilogram di tingkat konsumen," tuturnya dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VI di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta Selatan pada Selasa, 11 April 2023.
Ia menuturkan gula impor ini akan didistribusikan di tiga pelabuhan. Pertama di Pelabuhan Belawan, Sumatera Utara sebanyak 37.500 ton. Gula impor yang datang dari Pelabuhan Belawan akan didistribusikan ke wilayah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, dan Jambi.
Gula impor juga akan sampai di Pelabuhan Tanjung Perak, Jawa Timur dengan total stok sebanyak 25 Ribu. Pasokan ini akan didistribusikan untuk wilayah Surabaya, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Palangkaraya, Makassar, dan Banjarmasin.
Selain itu, gula impor akan didatangkan ke Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara sebanyak 32.500 ton. Pasokan gula impor dari Pelabuhan Tanjung Priok akan memenuhi kebutuhan di Jakarta, Lampung, Sumatera Selatan, Pontianak, Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Sejauh ini, ID FOOD sudah mendatangkan gula impor sebanyak 2.000 ton. Pasokan tersebut didatangkan dari Thailand pada Sabtu, 1 April 2023 melalui Pelabuhan Tanjung Priok. Sementara gula impor lainnya akan datang menyusul pada April dan Mei karena didatangkan dari India.
Frans berharap kedatangan gula impor ini dapat mengamankan harga sebelum HBKN atau Hari Besar Keagamaan Nasional. “Sebelum HBKN, seperti janji pemerintah, kurang lebih 40.000 ton (gula) yang akan tiba sebelum HBKN,” tuturnya.
Baca juga: Panen Raya Belum Selesai, Jokowi Tegaskan Impor Beras Hanya untuk Cadangan
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.