TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut 40 persen dari total pesantren di Indonesia yang berjumlah 37 ribu memiliki potensi ekonomi. Potensi ekonomi pesantren tersebut meliputi di bidang pertanian, peternakan, perikanan, serta usaha mikro dan kecil.
“Tentu pendidikan pesantren menjadi penting terutama untuk mendorong kewirausahaan dan hanya dengan praktik langsung kewirausahaan, jadi tidak hanya dengan teori tapi langsung berpraktik,” ungkap Airlangga Hartarto saat mengunjungi Ponpes Raudhatul Tarbiyah di Purwakarta, sebagaimana dikutip dalam keterangan resmi, Rabu 5 September 2023.
Ekosistem pondok pesantren dinilai mampu mendukung salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan inklusi keuangan melalui melalui pemanfaatan layanan keuangan formal.
Inklusi keuangan sendiri diyakini mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi, menurunkan kemiskinan, dan mengurangi kesenjangan antar individu dan antar daerah.
Lebih lanjut, pada kesempatan tersebut, Airlangga juga melakukan tinjauan langsung ke peternakan sapi limosin dan konveksi yang dimiliki oleh Ponpes Raudhatul Tarbiyah sebagai upaya membangun kemandirian pesantren secara ekonomi dan meningkatkan keterampilan santri.
Selanjutnya: bantuan KUR Rp4,5 miliar dan bunga 6 persen