TEMPO.CO, Jakarta - Harga emas kembali menguat pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), memperpanjang keuntungan di hari kedua berturut-turut dan bertahan di atas level psikologi US$ 2.000, karena dolar AS melemah di tengah tanda-tanda bahwa pasar kerja mungkin mulai mendingin.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, melonjak US$ 37,80 atau 1,89 persen menjadi ditutup pada US$ 2.038,20 per ounce, setelah menyentuh level tertinggi sesi di US$ 2.043,40 dan terendah di US$ 1.994,00.
Emas berjangka terangkat US$ 14,20 atau 0,71 persen menjadi US$ 2.000,40 pada Senin, 3 April 2023, setelah tergelincir US$ 11,50 atau 0,58 persen menjadi US$ 1.986,20 pada Jumat, 31 Maret 2023, setelah terangkat US$ 13,20 atau 0,67 persen menjadi US$ 1.997,70 pada Kamis, 30 Maret 2023.
Dolar AS melemah pada perdagangan Selasa, 4 April 2023 karena data AS terbaru memicu kekhawatiran atas perlambatan ekonomi, dengan indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya turun 0,5 persen menjadi 101,5858.
Data ekonomi yang dirilis pada Selasa ini mendukung harga emas. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa lowongan kerja di AS turun dari 10,6 juta pada Januari menjadi 9,9 juta pada Februari, paling sedikit sejak Mei 2021 dan tanda bahwa pasar tenaga kerja mungkin mulai mendingin.
Selanjutnya: Departemen Perdagangan AS melaporkan....