TEMPO.CO, Jakarta - Angkutan truk batu bara dengan muatan berlebih disebut sebagai biang kerok rusaknya jalanan di Jambi. Sementara itu, perusahaan penyedia jasa logistik batu bara PT RMK Energy Tbk mengklaim angkutan batu baranya tidak akan merusak jalan.
“Volume kami itu 100 persen menggunakan angkutan kereta api. Jadi, tidak menggunakan jalan provinsi karena memang dari Pak Gubernur Sumatera Selatan juga melarang angkutan batu bara melalui jalan provinsi,” kata Direktur Operasional RMK Energy William Saputra dalam konferensi pers ‘full year performance 2022 RMK Energy’ di Jakarta pada Senin, 3 April 2023.
Lebih lanjut, William mengatakan jalan provinsi hanya boleh digunakan dari tambang menuju stasiun kereta atau tambang menuju jalan khusus. Jadi, kata dia, tidak boleh dari tambang langsung direct ke port.
“Jadi hanya sedikit yang diizinkan, mungkin hanya 5 kilometer atau 10 kilometer menggunakan jalan provinsi, tidak seperti di Jambi yang sampai ratusan kilometer dipenuhi truk, mengganggu masyarakat,” tuturnya.
Menurutnya, di Sumatera Selatan tidak ada hal seperti itu. Untuk memperlancar distribusi pengangkutan batu bara, pihaknya telah stasiun kereta, stasiun bongkar, dan stasiun muat di Gunung Megang, Sumatera Selatan.
“Kemudian membangun hauling road 34 kilometer di jalan khusus. Jadi, itu yang menjadi visi kami untuk meningkatkan produksi tapi tidak mengganggu keadaan di sekitar,” tuturnya.
Sebelumnya, masyarakat Jambi mengeluhkan jalan nasional yang macet dan rusak. Aduan ini bahkan sampai ke DPR RI. Komisi V DPR RI bahkan meminta penjelasan Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Hedy Rahadian.
Hedy menyebut, butuh anggaran sekitar Rp 824 miliar untuk memperbaiki jalan dalam kondisi kendaraan normal. Namun, jika kondisi kendaraannya seperti sekarang dengan muatan berlebih, diperkirakan butuh sekitar Rp 8,4 triliun.
“Jadi ini kenapa terjadi? Karena semakin besar suatu kendaraan, dampak merusaknya itu pangkat 4 (16 kali). Itu sebabnya kita membatasi beban standar kita,” tutur Hedy dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi V di Senayan pada Rabu, 29 Maret 2023, dikutip dari laman pu.go.id.
Sementara Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkap truk over dimension over load atau truk Odol masih berlalu lalang di jalan nasional Jambi. Dia menilai truk-truk itu jadi penyebab rusaknya jalanan di Jambi.
“Cuma memang banyak yang muatannya kelewat berlebihan, Odol ini mesti ditertibkan,” ungkap Arifin di Kementerian ESDM, Jumat 31 Maret 2023.
Pilihan Editor: Cetak Rekor Tertinggi Selama Beroperasi, RMK Energy Catat Laba Rp 404,1 Miliar pada 2022
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.