TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum Bulog Mokhamad Suyamto mengatakan penyerapan beras petani di masa panen raya kini sudah meningkat. Ia berujar kini Bulog sudah mampu membeli hasil panen petani sebanyak 8 ribu ton per hari.
"Realisasi sudah mengalami peningkatan. Minggu lalu per hari 5 ribu, sekarang sudah 8 ribu per hari," kata dia saat ditemui di Pasar Rawamangun, Jakarta Timur pada Senin, 3 April 2023.
Dengan demikian, tuturnya, total beras yang sudah diserap Bulog mencapai 98 ribu ton. Adapun pekan lalu, Bulog baru mampu menyerap 5 ribu ton per hari hingga total 50 ribu ton.
Suyamto menuturkan Bulog akan terus mengutamakan penyerapan hasil panen dalam negeri untuk cadangan beras pemerintah (CBP). Adapun dalam waktu dekat, Bulog akan menyerap hasil panen raya akan di Jawa Barat, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara Barat.
Kendati demikian, ia menegaskan Perum Bulog akan tetap impor beras sebanyak 2 juta ton. Suyamto mengatakan saat ini pihaknya sudah memasuki tahap pengadaan impor beras. Dia berharap beras impor akan segera masuk ke Tanah Air untuk memenuhi target stok cadangan beras pemerintah tahun ini.
Seperti diberitakan sebelumnya, pemerintah telah resmi kembali membuka keran impor beras sebanyak 2 juta ton tahun ini. Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengungkapkan karena pasokan dalam negeri saat ini tidak memungkinkan untuk memenuhi kebutuhan stok cadangan beras pemerintah.
"Iya, saat ini kan kondisinya demikian. Bulog juga serapannya saat panen raya ini baru 50.000 ton," tutur Arief saat ditemui di kantornya pada Senin malam, 27 Maret 2023.
Arief mengatakan Presiden Joko Widodo alias Jokowi sebetulnya sudah memerintahkan Perum Bulog untuk menyerap hasil panen petani sebanyak-banyaknya. Namun Bulog pada saat itu, Bulog baru mampu menyerap sebanyak 50 ribu ton.
Sementara sisa pasokan cadangan beras pemerintah di gudang Bulog, kata dia, terus menipis Selain itu, Bulog mendapatkan tugas untuk menyalurkan bantuan sosial (Bansos) berupa 10 kilogram beras untuk 21,353 keluarga penerima manfaat atau KPM. Dengan demikian, Bulog membutuhkan sekitar 640.000 ton pasokan beras untuk Bansos.
Arief pun mengaku telah memerintahkan Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso untuk segera mendatangkan 500 ribu ton beras pada tahap pertama. "Pemerintah bukan pro impor. Sebagai Kepala Bapanas, saya bertugas untuk menjamin ketersediaan pangan," tuturnya.
Baca juga: Kilang Pertamina Dumai Terbakar, Pengamat: Kebakaran Depo Berulang, Copot Nicke dan Ahok
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.