Pertamina bertanggung jawab dan minta masyarakat tenang
Pertamina akan bertanggung jawab atas insiden tersebut dan minta masyarakat tenang. "PT KPI RU Dumai meminta maaf atas kejadian ini. Kami akan bertanggung jawab atas kerugian yang terjadi di masyarakat," kata Agustiawan.
Lebih lanjut Agus mengatakan bahwa manajemen Pertamina bersama Pemerintah daerah dan pihak berwajib sudah turun tangan untuk mengatasi masalah ini. "Kami langsung turun malam ini untuk melakukan pendataan," jelas dia.
Untuk itu, dia minta masyarakat tetap tenang. “Kami minta warga tenang. Pertamina bertanggung jawab terhadap dampak ledakan. Kami mohon kerja samanya," kata Agustiawan.
Pernah terjadi pada 2014
Kilang minyak milik Pertamina Dumai pernah juga terbakar pada Ahad malam, 16 Februari 2014, sekitar pukul 22.30 WIB.
General Affairs Manager PT Pertamina RU II Dumai Yan Syukharial mengatakan, setelah mengalami kebakaran pada Ahad malam, 16 Februari 2014, Kilang Minyak Putri Tujuh Pertamina Refinery Unit (RU) II Dumai tidak mengalami gangguan. Kilang minyak secara keseluruhan beroperasi dengan normal.
"Kilang minyak masih memproduksi bahan bakar minyak (BBM) untuk kebutuhan masyarakat," kata Yan kepada Tempo, Senin, 17 Februari 2014.
Yan menyebutkan kebakaran bukan terjadi pada kilang minyak, tetapi pada salah satu unit pendukung operasional, yaitu unit heater atau pemanas. Heater adalah peralatan untuk menaikkan temperatur bahan baku dengan cara pembakaran dalam ruang tertutup.
Menurut Yan, kebakaran berawal ketika Hydrocracker Unit (HCU) Unibon 221 sedang proses pemanasan setelah dihentikan. Kemudian pada saat menaikkan temperatur, terjadi percikan di Heater-1.
RIRI RAHAYU | RIYAN NOFITRA
Pilihan editor: Kilang Dumai Terbakar, Pertamina Pastikan Stok BBM Aman
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.