TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Didid Noordiatmoko menyebut, ratusan aset koin kripto lokal sedang mengantre untuk bisa diperdagangkan di Indonesia.
"Ada usulan (untuk diterbitkan) sekitar 241 koin lokal, itu sudah kami lalukan analytical hierarchy process (AHP)," kata Didid kepada wartawan, Jumat 31 Maret 2023.
Didid menyebut, ini merupakan suatu kebanggaan, karena saat ini dari 383 jenis koin kripto yang mendapat izin diperdagangkan di Indonesia, yang lokal hanya 10 pelaku usaha dalam negeri.
"Koin lokal itu jelas lebih itu milik anak bangsa, dan itu akan mampu mendorong ekonomi kita, meski nilai valuasinya agak lebih kecil," kata Didid.
Dari segi pengawasannya, kata Didid, juga akan lebih mudah, karena pelakunya berada di dalam negeri, "Kalau koin lokal kan tahu underlying asetnya apa, inisiatornya siapa, jadi kalau ada apa-apa cekal aja, gitu kan. Kan lebih mudah," katanya.
Didid mengatakan, bakal segera merilis koin kripto lokal tersebut apabila lolos saat dilakukan AHP. Di dalam AHP sendiri, ada sekitar 29 indikator yang digunakan untuk menentukan apakah aset kripto tersebut dapat diterbitkan atau tidak.
"Dalam waktu dekat kami akan segera menerbitkan koin kripto yang lokal," kata Didid.
Sebagai informasi, jumlah transaksi kripto pada Januari 2023 sebesar Rp 12 triliun, turun dibandingkan rata-rata transaksi bulanan pada 2022 yang mencapai Rp 25 triliun.
Sementara nilai transaksi kripto sepanjang 2022 sebesar Rp 306,4 triliun. Angka tersebut turun 64,3 persen dibandingkan tahun 2021 yang mencapai Rp 858,76 triliun.
Pilihan Editor: 5 Miliarder Kripto di Dunia, Adakah yang dari Indonesia?
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.