Lebih lanjut, Sandi mengatakan masih akan mencari jalan supaya kerugian tersebut tidak maksimal.
"Akan kita coba pelajari kemungkinan akan adanya event-event pengganti, itu yang lagi kita coba diskusikan dengan tim kami dari Deputi Bidang Penyelenggaraan Kegiatan," jelas Sandi.
Selain kerugian dari sisi finansial, Sandi justru mengkhawatirkan reputasi Indonesia atas gagalnya penyelenggaraan Piala Dunia U20 Indonesia.
Dia berharap, reputasi Indonesia yang sukses menggelar sejumlah event berkelas dunia, mulai dari pelaksanaan G20, Asean Tourism Forum, MotoGP hingga F1 Powerboat tidak berubah.
"Menurut saya yang paling kami sangat khawatirkan adalah reputasi jangka menengah dan jangka panjang, itu saja yang kita harus jaga. Jangan sampai reputasi kita yang begitu sulitnya kita bangun ini terdampak," ungkap Sandi.
Terakhir, dia mengaku kecewa dan terpukul atas batalnya gelaran Piala Dunia U-20 Indonesia. Namun, dia menyebut harus tetap move on.
"Saya sangat kecewa ya, saya sangat terpukul dibatalkannya (Piala Dunia U20 Indonesia), tapi kita harus berdiri tegak dan kita harus tegar, kita harus berikan semangat, keep move on, untuk bisa mengganti event-event yang bisa menopang, sehingga kerugian tidak besar," tuturnya.
Pilihan editor: KEK Lido Diresmikan, Sandiaga: Tempat Healing Anti Pening Dekat Ibu Kota
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini