TEMPO.CO, Jakarta - CEO Mercedes-Benz Ola Källenius menyebut Cina merupakan pasar terbesar perusahaan mobil asal Jerman tersebut.
Berdasarkan data internal, pada tahun 2022 penjualan mobil Mercedes-Benz di Cina mencapai 751.700 unit, menduduki peringkat kedua setelah Asia yang mencapai 987.800 unit. Sementara di negara asalnya saja yakni di Jerman, penjualan mobil hanya mencapai 229.500 unit lebih rendah dari penjualan di AS yang mencapai 286.800.
"Kami akan terus berinvestasi di Cina dalam semua dimensi, ini lebih dari sekadar pasar bagi kami," kata Källenius dalam sebuah wawancara yang dikutip akun tiktok @frontline_focus.
Källenius bahkan mengaku pada April 2023 mendatang, dirinya akan berdiam di Cina dan berkantor di sana selama tiga pekan.
"Saya berencana untuk menghabiskan tiga minggu pada April ini di seluruh negeri di Cina seperti Beijing, Shanghai, Hong Kong, Hangzhou dan tempat lainnya," kata Källenius.
"Jadi bisa dibilang, untuk bulan April ini saya memindahkan kantor saya ke Cina dan akan menjalankan bisnis Mercedes dari sana selama beberapa minggu,"
Källenius mengatakan fasilitas produksi Mercedes-Benz terbesar di dunia saat ini terletak di Beijing, Cina. "Jadi kami akan terus membangun jejak kami di sini di Tiongkok," katanya.
Sebelumnya, dalam sebuah acara di sekolah bisnis ESMT Berlin pada akhir 2022 lalu, Källenius menentang pernyataan Kanselir Jerman Olaf Scholz yang mendesak perusahaan Jerman untuk melakukan diversifikasi jika hubungan antara kedua negara memburuk.
“Mundur dari Cina karena sesuatu mungkin terjadi adalah arah yang salah,” kata Källenius seperti dilansir Reuters.
Pilihan Editor: Turnamen Golf MercedesTrophy Indonesia Kembali Digelar, Hadiah Utama Tanding di Jerman
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.