Strategi kedua ialah tactical allocations (alokasi taktis) yang memiliki nilai risiko lebih tinggi dan berfokus menangkap peluang jangka pendek yang ditargetkan dengan tujuan pertumbuhan modal dan strategi penggabungan pendapatan. Kendati alokasi taktis memiliki risiko yang tinggi, tetapi memberikan peluang high gain.
Ketiga strategi tersebut disesuaikan dengan tiga tipe CRP. Pertama adalah konservatif yang memastikan flow income nasabah stabil sehingga uang mereka terjaga.
Bagi nasabah konservatif, digunakan strategi core allocation dengan persentase 100 persen.
Tipe nasabah kedua ialah moderat yang memiliki porsi taktis setidaknya 30 persen dan 70 persen alokasi inti. Untuk tipe nasabah terakhir, yaitu agresif, menempatkan porsi taktis dan inti masing-masing 50 persen.
Di UOB, Vera menyebutkan bakal membantu nasabah memilih produk-produk apa saja yang masuk kategori core dan tactical.
“Setiap nasabah kalau mau masuk ke tactical, kami akan duduk bareng bersama nasabah untuk me-review produknya seperti apa, untuk mengenal misalnya reksadana prospeknya seperti apa, tujuan investasi dengan karakteristik dari funds ini apa, sehingga bisa melihat ekspektasi return dalam jangka pendek dan jangka panjang. Dengan harapan, kalau nasabah mengerti, maka dia (mengetahui bagaimana cara berinvestasi),” ujar Vera.
Pilihan Editor: Minyakita Masih Langka, KPPU: Produksinya Hanya 24 Persen dari Suplai yang Ditentukan
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini