Sementara itu, Ketua Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia (AACI) Abdul Hamid mengatakan, ketersediaan cabai aman dengan harga normal pada HBKN puasa dan lebaran ini, khususnya untuk jenis cabai rawit merah.
Sedangkan Ketua Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspidi) Suhandri mengatakan, kunci ketersediaan komoditas daging adalah dengan mengamankan stok di tiga wilayah yang menjadi barometer harga, yaitu DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat. Oleh sebab itu, dia menilai dukungan pemerintah melalui operasi pasar sangat penting.
Untuk telur dan daging ayam, Sekretaris Jenderal Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar) Muchlis Wahyudi mengatakan, produksi telur saat ini cukup baik, sehingga ketersediaan telur ayam pada HBKN aman dan mencukupi.
"Setelah lebaran harga telur diprediksi akan berangsur turun," kata Muchlis.
Lebih lanjut, pihaknya mendukung program bantuan pangan non tunai serta program bantuan pangan untuk pencegahan stunting segera direalisasikan pemerintah. Dengan begini, bisa membantu tingkat serapan telur dan daging ayam di peternak.
Untuk komoditas gula, Sekretaris Eksekutif Asosiasi Gula Indonesia (AGI) Dwi Purnomo Putranto mengatakan, ketersediaan gula nasional cukup.
"AGI mendukung program pemerintah untuk meningkatkan produksi gula nasional agar konsumsi gula bisa dipasok dari industri gula dalam negeri," tuturnya lebih jauh soal kondisi pasokan bahan pangan khususnya gula saat ini.
Pilihan Editor: Pedagang Pasar Keluhkan Kenaikan Harga di Awal Puasa, Cabai Rawit Tembus Rp 90.000 per Kilo
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.