TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pangan Nasional atau Bapanas Arief Prasetyo Adi menyampaikan bantuan sosial atau Bansos pangan berupa beras sedang dalam proses pengemasan sebelum digelontorkan kepada 21,353 juta masyarakat berpendapatan rendah.
"Kami akan segera gelontorkan bantuan pangan ini hingga tiga bulan ke depan dengan target sasaran 21,353 juta keluarga penerima manfaat sesuai database dari Kementerian Sosial. Perum Bulog telah mendapat penugasan dari pemerintah untuk menyalurkan ke seluruh penerima manfaat tersebut," ujar Arief dalam keterangan di Jakarta, Minggu, 26 Maret 2023.
Arief menekankan penyaluran Bansos pangan tersebut merupakan tindak lanjut arahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam rangka menjaga stabilitas pangan dan menekan lonjakan inflasi.
Besaran Bansos pangan berupa paket 10 kg beras per penerima manfaat tersebut dilakukan selama tiga bulan dari Maret hingga Mei 2023.
"Untuk pembagiannya, mekanismenya nanti Bulog yang akan ditugaskan untuk mendistribusikan sampai titik distribusi terakhir, by name by address. Adapun Bulog tentu bekerja sama dengan pihak lain untuk kelancaran distribusi tersebut," jelasnya.
Arief mengakui fluktuasi harga beras saat ini memang memberikan tekanan tersendiri terhadap konsumen, terutama masyarakat berpendapatan rendah. Karena itu, Bansos pangan tersebut menjadi bantalan sehingga masyarakat mendapat beras yang terjangkau dengan kualitas yang baik.
Adapun untuk memenuhi kebutuhan 21,353 juta penerima manfaat dengan perhitungan 10 kilogram per penerima selama tiga bulan, dibutuhkan sekitar 630 ribu ton beras. Arief menegaskan penyaluran beras untuk bantuan pangan ini berasal dari Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang dikelola Bulog.
Selanjutnya: Untuk itu, pihaknya mendorong Bulog untuk ...