Kapal MT Kristin merupakan kapal milik PT Hanlyn Jaya Mandiri yang saat ini tengah disewa oleh PIS untuk mengangkut BBM ke TBBM Ampenan dan TBBM Sanggaran. Saat terbakar, kapal MT Kristin membawa 5.900 kiloliter Pertalite. Kapal MT Kristin sedianya akan sandar untuk memasok minyak di Terminal BBM Ampenan sebesar 2700 kiloliter. Sedangkan 3.200 kiloliter sisanya rencananya akan dipasok ke Terminal BBM Sanggaran, Bali. Namun, kapal terbakar di tengah perjalanan,
“Hasil pantauan sementara tidak terdapat tumpahan minyak di perairan namun untuk antisipasi di sekitar kapal telah dipasang oil boom dari Patra Niaga Ampenan agar apabila terdapat tumpahan mampu dilokalisir,” ujar kata Taufiq.
Insiden terbakarnya Kapal MT Kristin terjadi sekitar pukul 14.50 Wita. Berdasarkan laporan sementara, insiden terbakarnya kapal terjadi saat kapal melakukan labuh jangkar. Titik api terlihat berasal dari forecastle atau mooring deck depan dan penyebab timbulnya api.
Sebanyak 17 anak buah kapal berupaya memadamkan api, tetapi belum berhasil. Nahkoda lantas memutuskan untuk segera evakuasi. Namun dalam proses evakuasi, 3 awak kapal yang tengah melakukan operasional jangkar lompat ke laut. Hingga Minggu malam tiga awak kapal itu masih dalam pencarian. Sementara, 14 kru lainnya dipastikan selamat dibantu oleh nelayan sekitar ketika proses evakuasi.
Baca juga: Bandara Kertajati Dijual ke Asing, Ini Pesan Jokowi ke Menhub Budi Karya
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.